Yogyakarta (ANTARA News) - PSIM Yogyakarta unggul atas tim tamu Persipasi, Kota Bekasi dengan skor 2-1 dalam kompetisi sepakbola kompetisi Copa Indonesia 2007 di stadion Mandala Krida Yogyakarta, Minggu sore. Secara umum pertandingan berjalan lamban dengan kedua tim berusaha saling menyerang pertahanan lawan. Pada menit 8 Persipasi membuka skor dengan gol yang terjadi dari sundulan kepala pemain asing Wallace da Silva, yang menjadikan kedudukan 1-0 untuk Persipasi. Ketinggalan satu angka mendorong PSIM meningkatkan tempo permainan, dan pada menit 22 tim tuan rumah tersebut berhasil memasukkan gol balasan ke gawang Persipasi yang dijaga Abdi Yolanda. Gol Seto bermula dari pelanggaran Persipasi yang dilakukan sekitar satu meter dari kotak penalti. Wasit Waskito Bekti dari Semarang yang memimpin pertandingan itu memberikan hukuman tendangan bebas, yang dimanfaatkan Seto dengan melakukan tembakan keras ke sisi kanan penjaga gawang Persipasi Abdi Yolanda dan gagal diantisipasi. Dengan gol dari Seto tersebut kedudukan menjadi imbang 1-1. Skor tersebut bertahan hingga turun minum. Pada babak kedua pertandingan berlangsung keras dengan terjadi sejumlah pelanggaran, tetapi wasit Waskito Bekti tidak mengeluarkan kartu kuning sama sekali. Pada menit 81 ketika pemain PSIM Carlos Pablo sedang melompat untuk menyundul bola, ia ditabrak oleh pemain Persipasi Fikri M. Sempat terjadi keributan antara kedua pemain, dan wasit yang berusaha melerai justru didorong oleh Fikri. Tetapi wasit tetap tidak mengeluarkan sanksi apapun terhadap pemain tersebut. Pada babak kedua ini, PSIM kembali menciptakan gol melalui tendangan mendatar dari FX Herminanto pada menit 51, yang menjadikan skor 2-1 untuk PSIM. Kedudukan itu bertahan hingga pertandingan selesai. Usai pertandingan pelatih PSIM Sofyan Hadi menyatakan puas dengan kemenangan timnya meski sebelumnya tidak memasang target menang dalam Copa Indonesia ini. Dalam pertandingan ini pihaknya lebih banyak menurunkan pemain lapis kedua, dan tanpa striker andalan karena dua dari tiga striker PSIM sudah dicoret, sedangkan satu lagi, Ranu dipanggil PSSI untuk mengikuti pelatnas. Ia mengakui bahwa pada babak pertama pemain PSIM sempat menyepelekan lawan sehingga tertinggal satu gol. "Namun, itu tidak berlangsung lama karena para pemain segera sadar dan kembali bermain bagus," katanya. Ia juga melihat bahwa wasit memimpin pertandingan dengan ragu-ragu sehingga memicu para pemain untuk bermain keras. Sementara itu, pelatih Persipasi Umar Alatas mengatakan tidak memasang target memang dalam pertandingan ini karena timnya lebih dikonsentrasikan untuk mengikuti kompetisi Liga Divisi I PSSI. "Namun, saya puas dengan permainan anak-anak meskipun hasilnya kalah," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007