Jakarta (ANTARA News) - Mobil penumpang serba guna atau multi purpose vehicle (MPV) memiliki sejarah yang cukup panjang sejak tahun 1970 hingga diterima masyarakat Indonesia sebagai alat transportasi andalan.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan jika ditarik benang sejarahnya, mobil MPV di Indonesia berasal dari mobil komersial atau mobil angkut barang.

"MPV menarik karena sejarahnya mau bikin mobil komersial kemudian dijadikan angkut penumpang, lalu berkembang hingga sekarang ini," kata Kukuh Kumara dalam diskusi 'Peluang dan Tantangan Model MPV di 2017' yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia di Jakarta, Kamis.

Jika di Eropa atau Amerika mobil penumpang yang populer adalah sedan atau pickup dengan sedikit penumpang, maka masyarakat Indonesia lebih menyukai mobil yang memuat banyak orang,

"Konsepnya menarik, muat banyak maka disukai masyarakat Indonesia. Makanya, mobil tujuh penumpang jadi kriteria laku di indonesia," lanjut Kukuh.

Pengamat otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus, menjelaskan sejarah di balik mobil MPV diterima konsumen di Indonesia.

Yannes mengatakan sejarah mobil penumpang di Indonesia bermula pada tahun 1970-an di mana hanya beberapa merek kendaraan yang terlihat di jalan raya antara lain Mitsubishi Colt T100 atau Colt Bagong, Toyota, mobil pickup, dan beberapa jenis sedan pabrikan Amerika Serikat.

Pada tahun 1970-an, menurut Yannes, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengeluarkan Colt dalam dua tipe, yaitu model pickup dan karoseri untuk penumpang. Setelah itu industri karoseri pun tumbuh dan berhasil menjual mobil penumpang dalam jumlah banyak.

Toyota juga memiliki Kijang yang melegenda mulai dari Kijang "Doyok", Kijang Super, Kijang Kapsul, hingga Kijang Innova.

Pada era itu, keamanan dan mutu kendaraan sudah menjadi perhatian konsumen mobil sehingga pihak Toyota dan Mistubishi tidak sembarang memilih karoseri guna menjaga mutu kendaraan.


Toyota Kijang "Buaya" generasi pertama produksi 1977.

Konsumen yang semakin cerdas, lanjut Yannes, membuat Toyota mengutamakan mutu dan keamanan dalam memproduksi Kijang pada tahun 1990-an.

"Full Pressed Body jadi standar mutu Toyota, itu dibuktikan dengan harga bekas Kijang Super pertama sangat stabil. Kualitas adalah kunci," ucap Yannes.

Pada tahun 1990-an muncul banyak mobil penumpang antara lain Daihatsu Zebra dan Espass, Isuzu Panther, Mitsubishi T120 dan Kuda, hingga Suzuki Carry yang masih digunakan sebagai angkutan umum hingga saat ini.

"Saya yakin MPV lahir dari kebutuhan," kata dia kemudian menambahkan perkembangan mobil MPV di tahun 2000-an ditandai lahirnya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Suzuki APV.

Saat ini MPV menguasai pasar otomotif Indonesia dengan kontribusi lebih dari 40 persen terhadap market nasional. Kesuksesan MPV juga tidak terlepas dari beban pajak yang tidak sebesar sedan.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir era-MPV sedikit "digoyang" dengan kehadiran mobil murah ramah lingkungan LCGC dengan harga yang lebih terjangkau.

Yennes berpendapat popularitas MPV akan menurun pada tahun 2025 sejalan dengan perubahan budaya masyarakat yang lebih menyukai mobil dua baris penumpang yang lebih praktis.

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017