Semarang (ANTARA News) - Sebanyak 11.760 porsi lontong sayur ludes di perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Balai Kota Semarang, Minggu malam, sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).

Rekor Muri sebelumnya dicetak pada perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Berau, Kalimantan Timur, dengan jumlah 11 ribu porsi, atau selisih 760 porsi dibandingkan dengan perayaan Cap Go Meh di Semarang itu.

Perwakilan dari Muri, Sri Widayati selaku Eksekutive Manager menyerahkan piagam penghargaan dengan nomor 7826/R/MURI/2017 itu kepada beberapa pihak, yakni Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah Dewi Susilo Budiharjo.

Kemudian, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, PSMTI, dan PT Java Prima Abadi, produsen Luwak White Koffie selaku pemrakarsa, penyelenggara, dan pendukung sajian lontong Cap Go Meh terbanyak yang berhasil memecahkan rekor Muri itu.

Sementara itu, Ketua PSMTI Jateng Dewi Susilo Budiharjo mengatakan sebenarnya bukan rekor Muri itu yang dipentingkan, melainkan bagaimana indahnya gambaran keharmonisan masyarakat dari berbagai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Bukan soal 10 ribu, 11 ribu, atau 12 ribunya (orang yang hadir, red.), tetapi kami ingin mewartakan betapa indahnya harmoni yang ada di Semarang ini. Bagaimana kebersamaan dalam kebhinnekaan dalam keindahan budaya Semarang," pungkasnya.

Hadir pula sejumlah tokoh pada kesempatan tersebut, di antaranya mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua Badan Pengelola MAJT Semarang Dr. Noor Achmad, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Darodji.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017