Tidak main-main Mitsubishi Motor Corp (MMC) secara khusus menginvestasikan dana sekitar Rp7 triliun untuk membangun pabrik baru di Bekasi, Jawa Barat, guna mendukung daya saing MPV kecilnya yang bakal diluncurkan pada semester kedua tahun ini.
Tidak itu saja, keseriusan MMC menggarap pasar LMPV yang memang menggiurkan itu juga diperlihatkan dengan aktivitas pameran khusus di sejumlah kota besar. Setelah Jakarta, Surabaya, dan Semarang, akhir pekan ini (15-19 Pebruari 2019), Mitsubishi membidik warga Bandung untuk melirik mobil konsep Crossover MPV yang dikenal dengan Mitsubishi XM Concept.
"Small MPV kami nantinya setidaknya 80 persen mirip Mitsubishi XM Concept itu," kata Head of MMC Sales & Marketing Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Imam Choeru Cahya, di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Imam yang sudah menjajal langsung XM Concept yang merupakan prototipe LMPV Mitsubishi itu mengatakan kendaraan itu sudah dicoba dan sedang diuji sebelum diproduksi massal.
"Kami sih berharap bisa diluncurkan lebih cepat," ujar Imam.
Pihaknya masih berencana meluncurkan LMPV -- yang bakal menjadi penantang baru Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga itu -- pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2017.
Secara produksi, kata dia, pabrik baru dengan kapasitas 160 ribu unit di Bekasi itu bakal siap merakit model baru andalan Mitsubishi untuk meraih volume penjualan yang besar pada segmen kendaraan penumpang, pada dua bulan mendatang.
Sedangkan secara komersial, lanjut Imam, pihaknya masih harus melakukan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat maupun tenaga pemasaran dan dealer tentang MPV berdesain crossover ini, yang memang secara konsep terlihat sangat beda dengan pemain yang sudah ada sebelumnya.
"Kami harus melakukan sosialisasi terutama ke tenaga sales agar apa yang dijanjikan kepada konsumen, tidak meleset," ujar Imam.
Ia mengatakan yang menjadi pembeda LMPV Mitsubishi dengan mobil sejenis yang sudah lebih dulu meluncur, akan terlihat jelas pada desain eksterior yang gagah khas model crossover, namun ruang kabin bakal terasa lebih luas dan nyaman, dengan tingkat kekedapan yang lebih tinggi.
"Sebagai pemain baru kami harus memiliki perbedaan dari (LMPV) yang sudah ada," kata Imam.
Kendati beda tampil lebih beda dengan kualitas yang dijanjikan lebih baik, ia menegaskan soal harga tidak akan jauh berbeda dengan LMPV lainnya. Saat ini LMPV yang ada di pasaran bergerak pada kisaran harga antara Rp 150 juta sampai Rp 295 juta per unit.
"Kami usahakan kalaupun ada varian yang mirip sekali dengan XM Concept yang dipamerkan, harganya tidak tembus Rp300 juta per unit," ujar Imam. Apalagi Mitsubishi merakit kendaraan tersebut di Indonesia, dengan komponen lokal menembus angka 65 persen.
Ia yakin dengan desain yang "ganteng" dan ruang kabin yang luas dan nyaman, LMPV Mitsubishi yang belum diberi nama ini kelak bisa terjual hingga 5.000 unit per bulan.
"Kendaraan ini akan menjadi pintu masuk Mitsubishi yang selama ini dikenal di segmen kendaraan komersial untuk menjadi pemain tiga besar di segmen kendaraan penumpang," katanya.
Tahun lalu penjualan Mitsubishi di segmen kendaraan penumpang, termasuk light commercial vehicle seperti Colt dan L-300, mencapai sekitar 67 ribu unit. Imam optimis begitu LMPV Mitsubishi dipasarkan triwulan ke-4 tahun ini, maka penjualan akan naik setidaknya 15.000 sampai 20 ribu unit. "Tahun depan (2018), baru akan ada lompatan besar penjualan Mitsubishi ketika LMPV ini dijual sepanjang tahun," kata Imam.
LMPV Mitsubishi yang masih dirahasiakan bentuk aslinya dan masih terlihat dalam bentuk konsep itu akan dipasarkan dalam beberapa varian untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun Imam masih enggan menjelaskan secara detail.
Ditambahkan Head of MMC Public Relation Dept KTB Intan Vidiasari, setelah pameran khusus di Bandung, Mitsubishi XM Concept dengan warna hijau terang itu akan dipamerkan pada konferensi dealer Mitsubishi se-Indonesia pada Maret mendatang.
"Nantinya mobil ini tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tapi juga ekspor," ujar Intan.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017