Bogor (ANTARA News) - Suzuki Ertiga Diesel Hybrid tidak menggunakan baterai lithium ion seperti yang terpasang pada mobil active hybrid atau plug-in, melainkan menggunakan daya listrik yang disalurkan dari aki tunggal berkapasitas besar 12V 70Ah karena dinilai lebih menguntungkan konsumen.

Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4Wheel Suzuki Indomobil Sales menjelaskan Ertiga Diesel tidak memakai lithium ion seperti Ertiga Diesel di India karena baterai berkapasitas 70Ah cukup untuk menyuplai kelistrikan mobil, motor penggerak dan beberapa fitur lainnya.

"Umumnya mobil MPV menggunakan baterai berkapasitas 35-40Ah. Jadi kami tidak menggunakan baterai karena kapasitas aki 70Ah itu besar, seperti aki truk," kata Harold Donnel disela-sela uji berkendara Ertiga Diesel di Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2) malam.

Mobil Hybrid adalah kendaraan yang menggunakan dua jenis teknologi sebagai sumber tenaga yaitu mesin mobil (bensin/diesel) dan motor listrik.

Hybrid terbagi beberapa jenis, Mild-Hybrid di mana mesin mobil tetap menjadi penggerak utama dan motor penggerak berperan sebagai assist di saat tertentu. Active-Hybrid menggunakan dua penggerak yang digunakan salah satu atau kombinasi, dan Plug-In Hybrid yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama, sementara mesin digunakan sebagai penyuplai listrik.

Ertiga Diesel yang menggunakan mesin 1.300cc, DOHC dan DDiS (Diesel Direct Injection System) yang mengeluarkan tenaga 89 PS pada 4.000 rpm serta torsi 200 Nm pada 1.750 rpm menggunakan sistem Mild-Hybrid guna menambah efisiensi bahan bakar karena mesin bekerja sekaligus mengisi baterai yang dibantu teknologi Integrated Starter Generator (ISG).

"DOHC dengan SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang digabungkan motor listrik itu disupport oleh baterai 70Ah," lanjut Harold Donnel. "ISG adalah otak yang mengkompresi dan mengatur kendaraan menjadi irit dan nyaman digunakan."

Ia menambahkan, ISG memiliki dua fungsi sebagai generator untuk menangkap dan menyimpan energi ke baterai saat kendaraan dalam fase deselerasi (perlambatan) dan motor yang akan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi.


Lebih murah

Selain fungsi tersebut, aki berkapasitas besar pada Ertiga Diesel Indonesia lebih murah dibandingkan baterai lithium ion pada mobil sejenis di India yang harganya bisa mencapai Rp7juta.

"Harga aki mobil-mobil MPV yang umumnya 35Ah sekitar Rp700ribu, kalau 70Ah sekitar Rp1,1juta. Lebih murah dibandingkan menggunakan baterai," lanjut Harold.

Fungsi lain yang ditawarkan aki berkapasitas besar tersebut antara lain idle start/stop system yang membuat mesin mati saat kendaraan berhenti. Jadi saat mobil berhenti, seluruh sistem kelistrikan tetap hidup mulai dari audio sampai AC. Mesin akan kembali hidup saat pengendara menginjak pedal kopling.

"Untuk mengaktifkan idle start/stop system saat tombol menyala, pengemudi harus memakai seatbelt, pintu mobil dan kap mesin tertutup rapat, tidak menginjak kopling, transmisi netral dan mesin digas," ucap Harold.

Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa jenis hybrid yang diusung Suzuki Ertiga adalah Mild-Hybrid karena mesin diesel tetap menjadi penggerak utama. Adapun motor listrik dan aki bertugas sebagai assist atau membantu saat akselerasi.

(Baca: Harapan di balik Low MPV bermesin diesel)
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017