Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh umat beragama untuk membangun kehidupan damai di tempat masing-masing dan menghindari terjadinya konflik. Hal tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono dalam sambutannya pada peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern "Ittihadul Ummah" Poso serta peresmian rehabilitasi lima masjid di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa. "Baik sebagai pribadi dan Kepala Negara, saya mengajak umat beragama membangun kehidupan yang damai," kata Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono. Ajakan tersebut, kata Presiden, disampaikan tidak semata-mata ditujukan kepada umat Islam dan Kristen di Poso, tetapi hakekatnya juga kepada seluruh umat beragama dan semua komponen di Tanah Air. Bukan penghalang Presiden menegaskan perbedaan agama dan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati. Presiden menyerukan semua pihak untuk menahan diri, karena kekerasan apa pun bentuknya tidak akan menyelesaikan masalah. Apa yang pernah terjadi di Poso, lanjutnya, harus menjadi bahan pelajaran yang sangat mahal. "Biarkanlah semua itu menjadi catatan sejarah masa lalu. Sejarah adalah guru yang maha bijaksana," katanya. Karena itu, Presiden kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kembali Poso dengan semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan. "Kedepankanlah rasa toleransi, tenggang rasa dan hormat menghormati," tambahnya. Presiden mengatakan sesungguhnya tidak ada lagi kehendak dari masyarakat Poso untuk kembali terlibat konflik. "Justru waspadalah terhadap pihak dan orang-orang tertentu yang tidak menyayangi Poso dan tidak punya hati terhadap keselamatan masyarakat Poso," katanya. Pemerintah akan bersikap adil kepada siapa pun dengan mengambil langkah penegakan hukum yang tegas. Secara khusus Presiden meminta aparat TNI dan Polri agar mengedepankan langkah persuasif dan membangun kebersamaan dengan para pemuka agama dan tokoh masyarakat. Presiden juga meminta untuk menghindari kesan seolah-olah aparat memihak kepada golongan tertentu. Menurut Presiden, penegakan hukum yang dilakukan aparat bertujuan melindungi mereka yang teraniaya sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang harus dijunjung tinggi. Terkait dengan pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso dan rehabilitasi masjid, Presiden Yudhoyono berharap agar hal itu dapat mengawali era baru kedamaian hidup masyarakat di Poso. Bersihkan hati Dalam kesempatan itu, Presiden sempat mengutip pendapat sufi Imam Al Ghazali agar umat benar-benar membersihkan hati, karena hati manusia itu yang menjadi sumber yang menentukan apa yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Hati yang bersih, lanjutnya, akan melahirkan niat yang ikhlas dan perasaan yang tulus dalam melakukan sesuatu. "Saya sengaja mengungkapkan soal kebersihan hati karena saya sangat merasa berduka dengan terjadinya konflik. Upaya mencegah dan akhiri konflik harus dimulai dengan kebersihan hati masing-masing. Saya prihatin jika ada kekerasan baru," katanya. Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat, seperti Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menag M Maftuh Basyuni, Mentan Anton Apriyantono, dan Kepala BIN Syamsir Siregar. Selain itu, juga hadir Gubernur Sulteng HB Paliudju, Bupati Poso Piet Inkiriwang, pimpinan Ponpes Modern Gontor Jatim, KH Syukri Zarkasyi, serta Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad yang juga pimpinan Yayasan Al Khairat. Selain melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern "Ittihadul Ummah", Presiden Yudhoyono juga meresmikan rehabilitasi lima masjid di Poso. Kelima masjid adalah Masjid An Nur Bonesompe, Masjid Al Amin Tiwaa, Masjid Fisabilillah Tokorondo, Masjid Al Hijrah Sintuwulemba, dan Masjid Baitul Karim Mapane. Usai acara di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Presiden menuju Kecamatan Tentena, Kabupaten Poso, untuk meresmikan pembangunan empat sekolah dasar dan pembangunan perluasan Sekolah Tinggi Theologia Tentena. Selain itu, di Tentena, Presiden juga menyaksikan peresmian pembangunan Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena, Pembangunan Panti Asuhan Yahya & Immanuel serta rehabilitasi lima gereja. (*)

Copyright © ANTARA 2007