Asuransi sawah padi bukti kepedulian pemerintah terhadap petani sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan
Kendari (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi program pemerintah mengasuransikan padi sawah yang rawan gagal panen.

Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim di Kendari, Senin, mengatakan asuransi padi sawah sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap petani yang kesulitan modal dan rentan gagal panen.

"Asuransi adalah antisipasi pemerintah saat petani mengalami gagal panen. Klaim Rp6 juta per hektare cukup meringankan beban petani untuk belanja bibit, pupuk dan biaya pengolahan lahan," kata Syamsul Ibrahim, politisi PAN dari daerah pemilihan Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan.

Ia mengimbau petani sungguh-sungguh menggarap lahan demi peningkatan produktivitas bukan sebaliknya terlena adanya asuransi dari Perseroan Terbatas Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo).

"Petani (adalah) ujung tombak terpenuhinya kebutuhan pangan Indonesia. Semangat kerja harus terjaga dan jauhkan prinsip bahwa gagal panen masih ada asuransi," kata Syamsul.

Perseroan Terbatas Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) yang mendapat mandat dari negara telah mengasuransikan 2.409 hektare sawah padi musim tanam Oktober 2016 hingga Maret 2017 di Kabupaten Konawe.

Lahan seluas 2.409 hektare adalah milik 2.319 orang yang tersebar pada tujuh kecamatan di Kabupaten Konawe.

"Program pemerintah mengasuransikan sawah padi belum berjalan maksimal. Koordinasi instansi teknis maupun pemerintah daerah sangat diharapkan demi kepentingan para petani," kata Pimpinan PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) Cabang Kendari, Yogi Nursetyo.

Pemerintah memprogramkan asuransi sawah padi tidak hanya pemilik lahan tetapi penggarap sawah sebesar Rp6 juta per hektare.

Premi asuransi setiap peserta Rp180 ribu per hektare dengan subsidi pemerintah sebanyak Rp144 ribu sehingga petani atau penggarap sawah hanya berkewajiban Rp36 ribu per hektare setiap musim tanam.

Anggota DPRD Sultra lainnya, Yati Lukman Abunawas menyambut baik program asuransi lahan sawah padi karena meringankan beban petani atau penggarap sawah yang gagal panen.

"Asuransi sawah padi bukti kepedulian pemerintah terhadap petani sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Yati, politisi Partai Nasdem.

Dinas Pertanian Kabupaten Konawe mencatat lahan sawah produktif seluas 39.000 hektare sedangkan yang diasuransikan baru 2.409 hektare.

Pewarta: Sarjono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017