Medan (ANTARA News) - Omzet rata-rata Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia dewasa ini tercatat merupakan terbesar di dunia, dan hal itu menunjukkan bahwa peluang pembukaan SPBU di dalam negeri masih cukup besar, kata Kepala Divisi Pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina, Djaelani Soetomo, di Medan, Selasa. Melihat potensi itu, menurut dia, maka Pertamina berani memberikan izin lagi bagi pengusaha untuk membuka SPBU Pertamina di berbagai daerah. Tahun ini, misalnya, Pertamina sudah memberikan izin bagi 700 SPBU baru lagi ini di berbagai daerah untuk memperkuat 3.600 SPBU yang sudah beroperasi selama ini. Dia tidak merinci omset rata-rata SPBU di Indonesia, namun memastikan bahwa jumlah SPBU di Indonesia hingga dewasa ini masih belum mencapai angka ideal sehingga peluang untuk membuka SPBU itu dipastikan masih sangat besar. "Dengan kondisi saat ini, SPBU di Indonesia idealnya sekitar 8.000 - 9.000 SPBU, namun hingga tahun ini termasuk rencana pendirian 700 SPBU baru, jumlah SPBU secara nasional masih 4.000an unit," katanya. Melihat besarnya peluang membuka SPBU itu dan tingginya minat pengusaha, maka Pertamina memprediksikan angka ideal untuk SPBU sebanyak 8 .000 -9.000 unit itu sudah akan dipenuhi pada tahun 2010. Pertamina sendiri, kata dia, menargetkan pada tahun 2009, semua SPBU Pertamina sudah seluruhnya menjalankan program Pertamina Way, dimana konsumen dipastikan mendapatkan pelayanan terbaik dari SPBU Pertamina. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007