Jakarta (ANTARA News) - Pameran aftermarket AutoPro Indonesia akan digelar pada 23-25 Februari 2017 di Balai Sidang Jakarta, guna memperkenalkan berbagai produk aftermarket dan modifikasi sekaligus menggerakkan industri komponen sejalan dengan pasar otomotif di Indonesia dan Asia Tenggara yang terus berkembang.

Berdasarkan studi Ipsos Business Consulting, perusahaan konsultan bisnis berbasis fakta, akan terjadi pertumbuhan kendaraan yang habis masa garansi hingga 9,7 persen pertahun pada 2015-2020. Artinya ada 11 juta unit mobil penumpang habis masa garansinya dan membutuhkan pergantian komponen baru pada 2020.

"Berkembangnya pasar otomotif, baik mobil baru maupun mobil bekas di Indonesia mendorong permintaan terhadap produk-produk aftermarket, hal ini menjadikan industri auto aftermarket begitu menarik," ujar Lia Indriasari, Presiden Direktur Nine Events, penyelenggara AutoPro dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

"Hal ini dijawab AutoPro Indonesia, yang akan menjadi tempat bertemunya para pemain di sektor industri komponen aftermarket," lanjut dia.

AutoPro Indonesia 2017 juga menjadi  pijakanyang mempertemukan pemain utama industri komponen aftermarket domestik maupun internasional guna berkolaborasi dan memberikan wawasan teknologi dan produk terkini.

Pemain industri komponen aftermarket Indonesia juga bisa belajar, berkolaborasi, serta memperluas jaringan bisnis industrinya sesuai dengan sasaran AutoPro Indonesia yaitu pasar ASEAN dan Australia.

“AutoPro akan menjadi platform baru dan tepat pabrikan ban lokal Indonesia mengembangkan bisnisnya dan meluncurkan produk inovasi terbaru, tak hanya pasar Indonesia tapi juga pasar internasional,” ujar Arijanto Notorahardjo dari GT Radial.

Sementara bagi merek aftermarket internasional, AutoPro adalah tempat memperkenalkan produk-produk terbaru dan tempat bertemu dengan calon mitra usaha lokal yang lebih mengenal pasar otomotif Tanah Air.
 
Salah satu perusahaan global yang telah memastikan turut serta di AutoPro Indonesia adalah Dyno Dynamics yang memiliki kantor pusat di Sydney, Australia. Perusahaan dynamometer ini memastikan partisipasinya di AutoPro Indonesia 2017 dan akan memperkenakan produk barunya di Jakarta.

“Ketika kami mendengar tentang AutoPro, kami bertekad untuk ikut serta di dalamnya, untuk menunjukkan kepada industri otomotif Indonesia apa yang tersedia di pasar saat ini. Produk baru kami akan sangat dibutuhkan di masa depan, mengingat pesatnya perkembangan pasar otomotif Indonesia,” ujar Alan Evans, Managing Direktur Dyno Dynamics.

Selain itu, perkembangan modifikasi di Indonesia mendorong tingginya permintaan komponen aftermarket. Andre Mulyadi, founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), menyatakan sektor modifikasi berkontribusi langsung menciptakan pasar yang besar pada industri aftermarket Indonesia.

“Semakin luasnya virus modifikasi menjadikan industri komponen aftermarket juga turut membesar. Dengan AutoPro, hal ini membuat industri modifikasi otomotif pada khususnya mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai produk aftermarket dan memperluas pasarnya tak hanya di Indonesia tapi juga ke kancah global,” tegasnya.
 
Salah satu hasil riset Tarsus Group Plc dan Nine Events adalah menjadikan ajang AutoPro Indonesia 2017 sebagai platform yang memberikan kesempatan bagi para exhibitor dan pengunjung AutoPro saling terkoneksi.
 
“AutoPro merupakan kesempatan terbaik bagi industri komponen aftermarket global untuk saling berkolaborasi. Produk-produk inovatif terbaru dari pasar ASEAN dan Australia akan memasuki pasar aftermarket Indonesia," kata Michael Hodge, International Project Manager dari Tarsus Group Plc.

Dia juga menyatakan, Indonesia harus meningkatkan potensi pasarnya, sementara sebaliknya produk-produk aftermarket dari Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk dikenal di pasar global melalui AutoPro."
Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016