Jakarta (ANTARA News) - Norwegia kini memiliki 100.000 unit mobil listrik yang beroperasi di jalan raya negara nordik tersebut, demikian laporan yang disampaikan badan perdagangan setempat.

Mobil ramah lingkungan itu telah melindungi Norwegia dari sekitar 200.000 ton emisi CO2 per tahun, di mana kadar emisi akan terus diturunkan hingga 400.000 ton pada tiga tahun ke depan.

Dukungan negara untuk perkembangan mobil listrik berupa keringanan pajak, menggratiskan parkir hingga biaya tol, mampu melambungkan Norwegia ke puncak liga mobil listrik dunia.

Dengan populasi 5,2 juta, Norwegia memiliki total 19 mobil listrik untuk setiap 1.000 penduduk, dengan permintaan kendaraan listrik mencapai 20 persen dari seluruh permintaan mobil baru yang ada.

Menurut sebuah kelompok transortasi ramah lingkungan Eropa, Transport and Environment, Norwegia memiliki armada mobil listrik terbesar keempat di dunia pada 2015, setelah Amerika Serikat, China dan Jepang.

"Sejumlah armada listrik ini mengurangi 200.000 ton emisi CO2 per tahun," kata Sekjen Transport and Environment Christina Bru dilansir AFP.

"Meskipun kendaraan berbahan bakar baterai tersebut hanya berjumlah 3 persen dari total kendaraan yang ada, tapi kami telah mencapai pengurangan (emisi) yang substansial," tambahnya.

Bru meminta pemerintah mempertahankan manfaat yang diberikan kendaraan listrik dengan mengatakan bahwa jumlah mobil listrik perlu ditingkatkan empat kali lipat untuk memenuhi target perubahan iklim Norwegia.

Setelah Norwegia mencapai target awal 50.000 mobil listrik pada Mei 2015, para pembuat kebijakan kemudian memperbarui insentif yang diharapkan terjadi perubahan secara bertahap dan parsial.

Sebagian organisasi lingkungan memuji kebijakan tersebut, namun beberapa peneliti mengkritik tentang biaya yang dikeluarkan untuk mendukung program itu.

Sementara itu, penjualan di pasar otomotif juga dikabarkan tertekan akibat persaingan dari mobil hybrid, demikian mengutip laporan AFP.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2016