Kotabaru (ANTARA News) - Puluhan pasang remaja menggantungkan sepasang batu sebagai tanda mata di pepohonan di Pulau Cinta, Desa Tanjung Lalak, Pulau Kepulauan, Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai ikrar janji cinta keduanya untuk menuju jenjang pernikahan. "Banyak remaja yang ingin hubungannya mencapai pernikahan, mereka datang dan menggantungkan batu di dahan pohon di sini," kata Ketua Sanggar Budaya Batarrape atau Batang Terdampar, M. Yunus, dalam pesta adat Malasuang Manu, yaitu acara melepas ayam di Pulau Cinta, Minggu. Setelah cita-citanya tercapai, pasangan tersebut kembali datang ke Pulau Cinta dan melepaskan batu atau benda lain yang digantungkan di dahan pepohonan di pulau yang terdiri dari kumpulan bongkahan batu raksasa dan ditumbuhi pohon halaban serta kelapa. Selain pasangan remaja yang datang, hampir setiap dua hari sekali Pulau Cinta juga didatangi mayarakat yang memiliki keinginan dan menggantungkan benda tanda mata di dahan dengan harapan kelak dapat kembali melepas gantungan tersebut setelah keinginannya terkabul. "Untuk melestarikan budaya di Pulau Cinta, masyarakat setempat mengemasnya dengan pesta adat melepas sepasang ayam jago dan betina yang diperebutkan pengunjung. Bagi siapa yang mendapatkannya, maka diyakini akan mendapat berkah dari Allah," katanya. Bupati Kotabaru, Drs Sjachrani Mataja, meminta kepada masyarakat hendaknya tidak menangkap ayam yang telah dilepas tersebut, agar dapat bekembang biak di pulau yang luasnya sekitar 100 m3. "Agar, pulau cinta ini memiliki daya tarik sendiri hendaknya kita tidak menangkap ayam yang telah dilepas. Kalau sudah berkembang biak dengan dipelihara dan terus dikirimi pakan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007