Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai penyusunan kabinet yang baru, bahkan pasrah kalau kadernya di kabinet ada yang diganti. "Bagi PPP, ada atau tidak kader di kabinet tidak masalah. Diajak Alhamdulllah, tidak diajak juga tak masalah," kata Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz dalam Dialektika Demokrasi di Press Room DPR/MPR Jakarta, Jumat. Presiden hari Jumat( 20/4) mengatakan pengumuman reshuffle kabinet akan dilakukan awal Mei mendatang. Yang paling penting bagi PPP, lanjutnya, adalah mengabdi kepada masyarakat. Dalam penilaian PPP, kata Irgan, empat kadernya di kabinet, yaitu Suryadharma Ali, Saifullah Yusuf, Bachtiar Chamsyah dan Sugiharto memiliki kinerja yang baik. Irgan mengklaim, kinerja Suryadharma sudah bagus, bahkan perkembangan koperasi menggembirakan. Pengadaan kompor gas telah melibatkan usaha kecil. Begitu juga Saifullah Yusuf bekerja siang-malam, bahkan Sabtu-Minggu masih bekerja. Bachtiar Chamsyah telah berhasil menurunkan jumlah pengungsi dari jumlah semula dua juta orang. "Bachtiar juga proaktif dalam penanggulangan bencana alam. Dia aktif mengunjungi lokasi bencana," katanya. Namun dia tidak mengemukakan penilaian PPP terhadap Meneg BUMN Sugiharto. Irgan mengemukakan, persoalan perombakan kabinet sudah lama bergulir, sejak enam bulan lalu sehingga kalau tidak ada kepastian, maka akan melelahkan masyarakat. Menurut dia, jika Presiden akan melakukan perombakan kabinet, maka menteri yang perlu diganti adalah menteri yang menjadi sorotan publik terkait persoalan hukum, menteri yang sakit-saitan dan menteri yang kinerjanya tidak bagus. Diharapkan keputusan menyusun komposisi kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden. Peyusunan komposisi kabinet jangan atas desakan atau intervensi pihak lain, terutama partai politik. "Kita harapkan kalau dilakukan perombakan kabinet, maka hal ini merupakan perombakan yang terakhir," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007