Sangat disayangkan tidak ada satu pun kalimat yang keluar dari Presiden Joko Widodo
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PAN di DPR Mulfachri Harahap menyayangkan Presiden Joko Widodo yang tidak menerima peserta aksi Bela Islam II yang menuntut kasus dugaan penistaan yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama segera diusut tuntas.

"Sangat disayangkan tidak ada satu pun kalimat yang keluar dari Presiden Joko Widodo. Itu yang kita sayangkan," kata Mulfachri di Gedung MPR/DPR/DPD, Jumat malam.

Menurut dia apabila Presiden Jokowi menemui peserta aksi atau paling tidak memberikan ketenangan para peserta aksi, maka massa lebih tenang.

Wakil Ketua Komisi III DPR mengatakan siapa tahu kalau Presiden yang menyampaikan sesuatu, massa lebih dingin hatinya dan prosesi aksi hari ini bisa berjalan dengan lancar.

"Artinya pada jam aksi damai waktu yang diberikan bisa diakhiri dengan baik," ujarnya.

Di sisi lain, Mulfachri memuji Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menemui perwakilan peserta aksi.

Hal itu menurut dia memberikan kepastian bahwa kasus penistanaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta akan ditindaklanjuti dalam waktu sesegera mungkin.

"Saya mengapresiasi kesediaan Wapres menemui perwakilan dari pendemo. Tapi ekspektasi demonstran, sekalipun ingin menjumpai (presiden) agar ada sebuah himbauan yang keluar dari presiden," ujarnya.

Namun Sabtu dini hari ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan komentar bahwa dia menyesalkan kericuhan yang terjadi ketika unjuk rasa justru mulai berangsur bubar pada sekitar pukul 19.00 WIB. Presiden juga mengimbau pengunjukrasa untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Kita menyesalkan kejadian bada Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu dini hari.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada ulama, habib dan tokoh muslim yang telah menjaga kelancaran unjuk rasa dengan tertib dan sesuai aturan.

Presiden menjelaskan dia telah meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menemui wakil pengunjuk rasa.

Kepala Negara mengatakan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa menyepakati proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tetap dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016