Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR, Ali Mocthar Ngabalin, mengatakan delegasi Israel mungkin datang sebagai penggembira untuk mengikuti sidang International Parliementary Union (IPU) di Bali. "Saya yakin (kehadiran mereka) atas permintaan mereka," kata anggota legislatif dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD) ini. Kehadiran Israel sebagai anggota IPU itu merupakan sebuah risiko tersendiri bagi Indonesia sebagai anggota. "Sebab, teman-teman juga tidak mau mengambil risiko atas protes parlemen dunia," kilahnya. Beberapa anggota Komisi I DPR juga terkesan enggan memberi komentar lebih tentang kehadiran delegasi Israel di sidang IPU tersebut. Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG), Yuddy Chrisnandi, misalnya hanya mengatakan dia sudah pernah mengungkapkan soal ini di kesempatan lain, dan enggan mengulangnya lagi. Sementara Yusron Ihza Mahendra dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjabat salah satu Wakil Ketua Komisi I DPR mengelak berkomentar dengan menyatakan dia baru tiba dari Tokyo semalam. "Saya tidak tahu tentang (kedatangan delegasi) Israel," katanya singkat. Sedangkan rekan mereka dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), yakni Joko Susilo, hanya mengemukakan informasi tentang kedatangan delegasi Israel benar. Sebelumnya, Ketua Badan Kerjasama Antara Parlemen (BKSAP) di DPR, Abdillah Toha, menyatakan Israel sebagai anggota IPU belum ada kepastian, apakah akan hadir dalam sidang-sidang organisasi parlemen sedunia itu di Bali, pekan depan. "Mereka adalah anggota IPU yang diundang oleh lembaga uni parlemen internasional itu. Namun sampai saat ini belum ada kepastian, apakah mereka akan hadir," kata Abdillah Toha yang juga anggota Fraksi PAN dan sehari-harinya bertugas di Komisi I DPR pula. Berbeda dengan Abdillah Toha yang berbicara dalam kapasitasnya sebagai Ketua BKSAP DPR, rekannya sesama anggota Fraksi PAN lainnya di Komisi I DPR RI, Dedy Djamaluddin Malik sama sekali tidak tahu menahu dengan hal ini. "Saya tidak tahu," katanya ketika ditanyakan, apakah benar delegasi Israel ikut Sidang IPU di Bali pekan depan. Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas H Pareira, berpendapat dalam protokoler diplomasi, konsekuensi dari keanggotaan Israel di IPU menjadikan mereka berhak juga untuk ikut dalam pertemuan di Bali. "Karena, ini adalah forum multilateral, bukan bilateral," katanya. Andreas Pareira juga mengingatkan persoalan kita (RI) dengan Israel, menyangkut urusan bilateral. "Jadi, konsekuensi dari menjadi tuan rumah forum multilateral, kita harus terbuka menerima semua anggota, (termasuk Israel)," tegas Andreas Pareira. (*)

Copyright © ANTARA 2007