Washington DC (ANTARA News) - Panel bersama Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam masalah pembangunan menyeru-kan negara-negara donor yang akan meningkatkan bantuan mereka kepada Afrika agar mematuhi komitmen mereka tahun 2005 guna meningkatkan bantuan keuangan mereka untuk kawasan itu pada tahun 2010. Dalam komunike yang diumumkan setelah pertemuan sehari Komite Pembangunan, 24 anggota panel mengatakan, "Janji yang dikemukakan pada tahun 2005 untuk meningkatkan bantuan ke Afrika pada tahun 2010 belum dilakukan ke seluruh sumber donor untuk berbagai program di kawasan tersebut". Kelompok 8 (G-8) setuju KTT diadakan di Gleneagles, Skotlandia, pada tahun 2005 untuk meningkatkan bantuan mereka ke Afrika pada 2010. "Kami menyatakan kembali seruan kami kepada negara-negara donor agar melakukan upaya-upaya nyata ke target 0,7 persen dari produk domestik bruto sebagai bantuan pembangunan resmi sesuai komitmen mereka," kata seruan tersebut. Aliran ODA meningkat pada masa-masa riil dalam dasawarsa terakhir, tetapi jumlah ODA sebenarnya menurun dalam masa-masa riil pada tahun 2006, menurut dokumen tersebut. "Apa yang sedang dilakukan oleh negara-negara donor adalah dalam bahaya karena tak memenuhi janji mereka untuk meningkatkan bantuan mereka kepada Afrika," kata Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz kepada para wartawan setelah pertemuan tersebut. Direktur Pelaksana IMF Rodrigo de Rato mengatakan ia "secara pribadi prihatin" terhadap kurangnya kemajuan dalam meningkatkan bantuan kepada Afrika. Komite Pembangunan juga membicarakan cara-cara menyerahkan bantuan secara efektif ketika negara-negara donor bermunculan. Jenis-jenis baru negara-negara donor adalah negara-negara berpendapatan menengah seperti Cina yang perekonomiannya tumbuh dengan cepat, dan kesatuan-kesatuan sektor swasta, termasuk Bill & Melinda Gates Foundation, yang didirikan oleh pendiri Microsoft Corp., Bill Gates. Dalam pernyataan, para anggota negara-negara donor menyambut sumber-sumber bantuan publik dan swasta baru yang muncul," tetapi menyatakan bahwa aktivitas berbagai negara donor dapat meningkatkan biaya transaksi, mengurangi efektivitas bantuan dan membahayakan kesinambungan hutang negara-negara penerima bantuan. Menteri Keuangan Jepang Koji Omi, yang menghadiri pertemuan panel-semi-tahunan itu, menegaskan dalam pidatonya mengenai penting-nya peningkatan bantuan kepada "negara-negara yang mudah pecah" tak hanya di Afrika tetapi juga di kawasan Asia-Pasifik. Yang dimaksudkan negara-negara yang mudah pecah adalah negara-negara yang dalam penyelenggaraan pemerintahan mereka cukup rapuh, sering dalam sebuah negara pasca-konflik. Di Asia, Nepal, Timor Leste dan Afghanistan dinyatakan sebagai negara-negara semacam itu. Pertemuan panel bersama dibayang-bayangi oleh seruan yang meningkat agar Wolfowitz mengundurkan diri karena skandal yang melibatkan peningkatan bayaran yang tinggi terhadap teman wanitanya. Ia meminta maaf pada Kamis soal peningkatan bayaran itu, dengan mengatakan bahwa ini kesalahan, tetapi ia menyatakan niatnya untuk tetap dalam posisinya sebagai Presiden Bank Dunia, dalam jumpa pers, Minggu. Wolfowitz menjadi Presiden Bank Dunia pada Juni 2005 setelah meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan AS. Ia adalah salah seorang arsitek utama perang Irak dalam pemerintahan Presiden AS George W. Bush, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007