Jakarta (ANTARA News) - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato Kebudayaan dalam Konferensi Internasional Kearsipan --- Arsip Gerakan Non Blok sebagai Memory of the World--- di Aljazair.

Siaran pers yang diterima LKBN Antara di Jakarta, menyatakan dalam acara tersebut Megawati didampingi Dr. Mustari (Kepala Arsip Nasional RI), anggota DPR Rieke Diah Pitaloka dan Herman Hery.

Konferensi itu dihadiri perwakilan negara GNB, Dubes RI untuk Aljazair, akademisi dan komunitas arsip Aljazair.

Kepala Arsip Aljazair, sangat mengapresiasi kehadiran Megawati dan mengharapkan kerja sama RI-Aljazair yang berpedoman pada ikatan sejarah yang dibangun Bung Karno dan para mujahid Aljazair dalam memperjuangkan kemerdekaan Aljazair, yang semuanya tercatat dalam arsip sejarah dua negara.

Dalam pidatonya Megawati mengaku tidak membawa misi personal. Tetapi, tambahnya untuk melanjutkan kembali relasi bilateral dua negara, Indonesia-Aljazair, yang pondasinya telah diletakkan oleh Bapak Bangsa Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia.

"Kerja sama untuk membangun kebudayaan dan peradaban dunia yang lebih berkeadilan adalah sesuatu yang luhur dan harus selalu kita perjuangkan," kata Megawati.

Penominasian arsip KAA dan GNB sebagai Memory of The World UNESCO adalah upaya yang sangat penting bagi bangsa-bangsa di dunia untuk menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah kerjasama antar bangsa.

"Pemikiran dan perjuangan para tokoh di KAA dan GNB terdokumentasi dalam arsip sejarah negara-negara yang terlibat dalam KAA maupun GNB," kata Megawati

Menurut Megawati mengkonsolidasikan keseluruhan arsip tersebut. Saatnya kita memperjuangkan dengan lebih serius agar arsip Gerakan Non Blok ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO. Menjadikannya bukan hanya sebagai memori kolektif rakyat Indonesia, Aljazair, maupun negara-negara yang ikut saja dalam KAA.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016