Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Pemenangan atau tim sukses (Timses) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Prasetio Edi Marsudi menyatakan dukungan Aliansi Santri Peduli Demokrasi terhadap calon petahana sebagai bentuk kebhinekaan.

"Dukungan ini menandakan kebhinekaan di Indonesia," kata Prasetio melalui keterangan tertulis di Jakarta Jumat.

Prasetio mengatakan polemik isu SARA yang muncul harus dipandang secara luas lantaran Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dijelaskan Prasetio, masyarakat harus membedakan antara pemerintahan dengan agama atau Ahok sebagai administrator pemerintahan yang bertugas membenahi Jakarta.

Salah satu perwakilan Forum Komunikasi Ukhwah Wathoniyah Hilal Safari menuturkan dukungan tersebut tidak menyentuh SARA namun karena faktor sosok yang mampu membangun DKI Jakarta.

"Kita mendukung calon yang kompatibel dan larangan isu SARA merupakan cara berpolitik yang berkualitas," ujar Hilal.

Hilal menekankan seluruh elemen masyarakat harus menghargai perbedaan untuk menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat DKI Jakarta agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani," ungkap Hilal.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Mohammad Ongen Sangaji menambahkan dukungan Forum Ukhuwah Wathoniyah menjadi tanda demokrasi cerdas.

"Kita bisa memberikan pelajaran, pesantren yang bergabungan dengan kita menunjukan demokrasi yang cerdas," ucap Ongen.

Pilkada DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

(T014/B012)

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016