Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek mendorong setiap rumah sakit yang ada di Provinsi Riau untuk meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat tidak lagi ke luar negeri untuk keperluan berobat.

"Bagaimana caranya agar mendapatkan kepercayaan masyarakat. Mengapa banyak masyarakat ke luar negeri. Ini harus kita kaji, analisa, dan introspeksi. Salah apa dengan diri kita," kata Nila dalam kunjungannya di Pekanbaru, Minggu.

Dia mengakui pada dasarnya dokter-dokter yang ada di Indonesia cukup terampil dan bersaing dengan dokter yang ada di luar negeri.

Namun, masyarakat tetap memilih ke luar negeri karena paradigma yang tercipta adalah di luar negeri selalu lebih baik dibanding di Indonesia sendiri.

Untuk itu, ia mengatakan alangkah baiknya jika opini yang terbentuk bahwa rumah sakit di luar negeri itu bisa dicontoh oleh Indonesia sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Dokter kita terampil, peralatan cukup canggih. Tapi kadang kita lupa empati kita untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Utamakan pelayanan dan keselamatan pasien jadi nomor satu," pinta Menteri Kesehatan kepada ratusan tamu undangan saat peresmian rumah sakit swasta tersebut.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan ribuan masyarakat Riau setiap tahun berobat ke Malaysia dan Singapura. Menurutnya, tidak kurang dari Rp500 miliar warga Riau menghabiskan uang untuk keperluan berobat di negeri jiran daripada di daerahnya sendiri.

Tingginya minat warga untuk berobat ke luar negeri disebabkan sejumlah alasan. Pertama adalah faktor geografis yang terbilang dekat dengan negeri jiran tersebut. Masyarakat Riau lebih memilih ke Malaysia dan Singapura dibanding mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit besar di Pulau Jawa karena terpaut jarak yang cukup jauh.

Kemudian rumah sakit di negeri jiran itu juga gencar melakukan promosi di Riau serta alasan pelayanan. Mayoritas masyarakat Riau menilai bahwa dari segi pelayanan rumah sakit di Malaysia maupun Singapura lebih baik dibanding di Riau.

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016