Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan berencana terus memperkuat kinerja sektor perdagangan, pariwisata dan investasi untuk mempermudah bisnis di Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan menteri Kabinet Kerja pada Forum Trade, Tourism, and Investment (TTI).

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda.

"Trade Expo Indonesia (TEI) membuat beberapa rangkaian kegiatan yang sangat penting bagi pelaku usaha yaitu seminar TTI, regional discussion, talk show, business counseling, dan one-on-one meeting," ujar Arlinda melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurutnya, Forum TTI akan menjadi sarana transfer informasi terkini dari instansi terkait mengenai potensi dibidang perdagangan, pariwisata, dan investasi, serta fasilitas kemudahan untuk melakukan bisnis di Indonesia.

Forum ini akan membangun sinergi aktif antara pemerintah dan dunia usaha dalam membuat kebijakan sebagai upaya meningkatkan kinerja di berbagai sektor.

Agenda perdana Forum TTI yang digelar 13 Oktober 2016 akan membahas tema "Strengthening the Competitiveness of Natural & Creative Products".

Informasi mengenai paket kebijakan ekonomi yang memudahkan dunia usaha menjadi isu penting yang juga dibahas.

"Forum ini akan mengupas berbagai tantangan dan peluang perdagangan internasional, pariwisata, dan investasi sekaligus menawarkan solusi dan strategi, baik kepada pemerintah maupun dunia usaha," tutur Arlinda.

Sejumlah narasumber sekaligus menteri Kabinet Kerja akan hadir yaitu Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Ketua Umum KADIN Indonesia. Pada hari yang sama, Forum TTI akan dilanjutkan dengan agenda regional discussion untuk berbagi informasi mengenai produk-produk potensial dan akses pasar ke luar negeri.

Diskusi akan fokus pada komoditas untuk memasuki pasar Eropa, Amerika, Asia, ASEAN, Australia, Timur Tengah, serta Afrika.

"Kemendag akan menghadirkan importir sukses dari negara akreditasi dan pimpinan trading house," pungkas Arlinda.

Perwakilan dari beberapa kantor promosi dagang, seperti Centre for the Promotion of Imports (CBI) Belanda, Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) Swiss, Import Promotion Desk (IPD) Jerman, Trade Facilitation Office (TFO) Kanada, dan International Trade Centre (ITC) Swiss juga akan menjadi pembicara.

Secara paralel, kegiatan one-on-one meeting juga akan digelar, sebagai sarana konsultasi bagi calon investor dengan pemerintah pusat dan daerah tentang kebijakan dan peluang daerah untuk menjaring minat investasi.

Selain itu, yang berbeda dari penyelenggaraan Forum TTI tahun ini adalah talk show yang akan digelar pada 14-15 Oktober 2016.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Tengah akan hadir sebagai narasumber yang akan membaur di pameran.

Berbagai informasi mengenai kebijakan, peluang, dan strategi dari masing-masing instansi, serta isu teraktual yang terkait dengan peranan kementerian dan lembaga dalam peningkatan ekspor juga akan disampaikan dalam acara ini.

Optimalisasi Peran Atdag dan ITPC Forum TTI juga menyediakan fasilitasi konsultasi individual dalam business counseling pada 14 Oktober 2016 oleh para Atase Perdagangan dan Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC).

Fasilitasi meliputi peluang dan permasalahan ekspor yang dihadapi oleh para pelaku bisnis terkait dalam rangka akses serta penetrasi ke pasar luar negeri. Sebagian besar peserta adalah pengusaha, calon eksportir, dan eksportir. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini akan dibagi menjadi empat wilayah pasar, yaitu ASEAN dan Asia (non-ASEAN); Australia, Timur Tengah, dan Afrika; Eropa; dan Amerika. Pengelompokan ini bertujuan agar konsultasi terfokus pada pasar yang dituju.

“Para Atdag dan Kepala ITPC siap membantu pengusaha, baik calon eksportir maupun eksportir, untuk memberikan informasi mengenai peluang, tantangan, dan upaya penetrasi pasar luar negeri, serta persyaratan perdagangan dan kebijakan secara umum di wilayah akreditasinya,” tegas Arlinda.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016