Masalah yang saya lihat tak ada anak kita yang menukil sejarah."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Penasehat Sosial Budaya Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Rais Yatim mengatakan pihaknya akan menghimpun cerdik pandai alumni Malaysia di Indonesia agar bisa berperan lebih besar dalam peningkatan hubungan kedua negara.

"Tempo hari kami riset cerdik pandai Malaysia di Indonesia. Masalah yang saya lihat tak ada anak kita yang menukil sejarah. Kita cari jalan agar ada menonjol," kata Tan Sri Rais Yatim di Kuala Lumpur, Jumat.

Rais Yatim yang juga Ketua Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia - Indonesia (YIRMI) mengemukakan hal itu saat menerima Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Aat Surya Syafaat, Penasehat Senior Antara, Saiful Hadi, Pimred Kantor Berita Bernama, Datuk Zakaria Abdul Wahab, dan pengurus YIRMI.

Pendiri Ikatan Kesetiakawanan Wartawan Indonesia - Malaysia (ISWAMI) itu mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengaktifkan ISWAMI dengan terlebih dahulu membuat yayasan (foundation atau ad hoc).

"Harus ada foundation atau ad hoc. ISWAMI tiap tahun ada program, namun kami tidak ada penggerak. Kalau hanya goverment to goverment atau kedutaan saja tidak bisa. Sedangkan, diantara komunitas di Kuala Lumpur Bugis dan Jawa ndak muncul," katanya.

Rais Yatim mengatakan pihaknya juga bersedia menyelenggarakan anugerah tahunan dalam bidang jurnalistik, sedangkan yang lainnya dibawa dalam Kongres Budaya Nusantara.

Ia mengemukakan pihaknya akan ke Jakarta sebelum November untuk bertemu dengan mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali.

"Saat ini ada 13.000 mahasiswa Indonesia di Malaysia. Mereka dikasih form persepsi mereka tentang tentang perburuhan, imigrasi, akademik freedom dan penjaga rumah. Bagaimana kesulitan di kampus. Nanti akan kami publikasi," katanya.

Presiden Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia (UIAM) itu mengatakan pihaknya juga akan membuat pelatihan penulisan kreatif.

Ia pun sempat mengemukakan bahwa di Indonesia terlalu banyak akronim atau singkatan sedangkan di Malaysia proses penentuan istilah-istilah baru terlebih dahulu melalui Dewan Bahasa.

Pihak LKBN Antara kemudian melanjutkan perjalanan ke Kantor Utusan Malaysia dan Kosmo yang diterima Pimpinan Redaksi Dato Azis, Editor Kosmo, Dato Baharom Mahusin dan jajarannya.

Pada pertemuan tersebut disepakati kerja sama lebih lanjut dengan surat kabar Utusan Malaysia. Sebelumnya LKBN Antara sudah bekerjasama dengan Kosmo.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016