Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Herman Prayitno mengatakan, keterbatasan suku cadang yang dialami Skuadron Helikopter Pumma dan Super Pumma SA-330, akan segera diatasi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI). "Pengadaannya akan kita penuhi dari PT DI sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada," katanya, saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu, perihal menurunnya kesiapan dua skuadron helikopter TNI AU karena minimnya suku cadang. Ditemui usai meninjau kesiapan akhir pelaksanaan peringatan HUT ke-61 TNI-AU , ia mengatakan, saat ini ada dua helikopter Super Pumma yang terpaksa di"grounded"( disimpan di hanggar, red) karena rusak yakni masing-masing di Pangkalan Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pangkalan Udara Hassanudin, Makassar. "Kami masih menunggu tim evaluasi. Jika hasilnya, kedua buah helikopter yang di`grounded` itu tidak ada masalah dengan pemeliharaan, maka segera akan kita terbangkan lagi. Sedangkan ketersediaan suku cadang akan segera dipenuhi dari PT DI,"ujarnya. Jika, lanjut Herman, PT DI tidak dapat memenuhi seluruh suku cadang yang dibutuhkan dua skuadron heli TNI AU maka akan didatangkan dari rekanan lain, termasuk dari Perancis. Saat ini, rata-rata kesiapan skuadron helikopter TNI AU yang berada di Pangkalan Udara Atang Sendjaya (ATS), Bogor, berada di bawah 50 persen karena terbatasnya suku cadang yang tersedia. Komponen-komponen utama seperti `MatilaBox`(mesin utama red) helikopter, kini telah habis usai pakainya, sehingga perlu segera diganti untuk menaikkan kembali kesiapan dua skuadron heli TNI AU. Tidak itu saja, beberapa unit helikopter terpaksa di "grounded" karena ada masalah dengan pemeliharaan. "Kita tunggulah hasil kajian tim, semoga tidak ada masalah pemeliharaan, sehingga bisa kita terbangkan lagi," kata Kasau menegaskan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007