Pasuruan (ANTARA News) - Gol yang dicetak Achmad Junaedi dari titik penalti di masa "injure time" babak kedua, menyelamatkan Persekabpas Pasuruan dari kekalahan, saat menjamu Persijap Jepara pada Liga Indonesia 2007 di Stadion R. Soedrasono Pasuruan, Kamis, yang berakhir 1-1. Penalti diberikan wasit Imam Syafe`i, setelah terjadi pelanggaran oleh pemain Persijap di kotak terlarang. Keputusan wasit ini sempat mengundang protes pemain Persijap. Pelatih Persijap, Yudi Suryata yang ditemui wartawan usai pertandingan mengaku, kecewa dengan keputusan wasit yang telah menggagalkan timnya meraih angka penuh. "Seharusnya kami bisa mengambil tiga poin penuh, tapi wasit membuat keputusan yang merugikan kami," ucapnya. Berstatus tim tamu, Persijap mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan, "Laskar Kalinyamat" mampu mencuri gol lebih dulu lewat Doni Siregar saat laga baru berjalan 11 menit. Gol cepat ini membungkam ribuan pendukung Persekabpas. Namun, tuan rumah yang tidak ingin dipermalukan, berusaha mengejar dengan tampil agresif. Sejumlah serangan yang dibangun Persekabpas gagal membuahkan hasil hingga paruh waktu. Pada babak kedua, "Laskar Sakera" tetap tampil dominan dan menciptakan banyak peluang. Namun lagi-lagi, anak asuh pelatih Edi Simon Badawi gagal mencetak gol. Saat gol yang ditunggu tidak kunjung datang, suporter tuan rumah mulai terlihat emosi dan sempat merobohkan pagar pembatas lapangan di sisi selatan. Suporter juga berteriak minta manajemen mengganti pelatih Edi Simon yang dianggap gagal mengangkat peforma tim. Persekabpas terhindar dari kekalahan, ketika wasit menunjuk titik penalti beberapa saat jelang laga usai. Striker gaek Achmad Junaedi sukses melakukan eksekusi dan menyamakan skor 1-1. "Lawan bermain cukup bagus dan disiplin. Kami punya banyak peluang mencetak gol, tapi gagal dimanfaatkan dengan baik," ujar pelatih Persekabpas, Edi Simon usai pertandingan. Hasil seri ini, membuat posisi Persekabpas masih terpaku di papan bawah, sementara Persijap masih mantap berada di papan atas klasemen sementara wilayah timur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007