Jakarta (ANTARA News) - Dr Yulian Paonganan atau yang dikenal dengan Ongen bersama timnya selama tiga tahun melakukan riset pembuatan pesawat amphibi tanpa awak (drone) yang diberi nama OS-Wifanusa akhirnya membuahkan hasil dan dihadirkan dalam menyambut HUT Ke-71 Kemerdekaan RI.

Dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, Ongen mengatakan OS-Wifanusa pesawat amphibi yang awalnya dirancang sebagai wahana transportasi alternatif di wilayah kepulauan telah berhasil mencapai satu tahapan spekatakuler.

OS-Wifanusa skala 1:3 dan 1:2 telah bermetamorfosis menjadi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) super canggih dan sudah kantongi sertifikat Kelaikan Udara Miiter dan Indonesian Militery Airworthiness Autority (IMAA) Kemhan RI bahkan sudah resmi dimiliki oleh Kementerian Pertahanan sebanyak 3 set yang berjumlah 6 unit PTTA tersebut.

"Kami masih menyelesaikan detail desain untuk merealisasikan OS-Wifanusa yang berpenumpang (berawak), karena proses pembuatan pesawat berawak banyak regulasi dan persyaratan yang tentu harus kami patuhi dan ini butuh waktu yang relatif lama," tutur Ongen.

"Untuk drone yang saat ini sudah kantongi sertifikat IMAA kami juga akan terus memantapkan lagi meski saat ini sudah dikategorikan sebagai drone canggih, jika perlu kita akan kengkapi dengan persenjataan," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Drone OS-Wifanusa yang memiliki kemampuan amphibi ini ada dua type yaitu OS-Wifanusa SL-D70 (wingspan 4.2m) dan OS-Wifanusa SL-D28 (wingspan 6.4m) dengan Endurance 6-8 jam dan 8-10 jam. Mampu terbang autonomous dengan jangkauan telemetri mencapai 100 km dan membawa kamera canggih untuk surveillance dan pemetaan.

"Kami bertiga sebagai inventor dari pesawat ini, saya bersama Laksamana TNI Ade Supandi dan Oky Suanandi dibantu chief engineering Hisar Pasaribu dan sejumlah anak bangsa yang nasionalismenya tidak diragukan lagi, karya kami ini kami persembahkan untuk NKRI," demikian Ongen.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016