Surabaya (ANTARA News) - Tim robot Institut Sepuluh November (ITS) di Surabaya membangun dan menyiapkan lapangan senilai Rp80 juta untuk arena latihan bagi sedikit-dikitnya delapan tim robot dari 14 robot milik ITS yang dinyatakan lolos untuk dikunjungi panitia Kontes Robot Indonesia (KRI) 2007 pada 9-14 April 2007. "Sebagai tuan rumah, kami tidak ingin kalah dan ingin menunjukkan permainan indah dan cerdas, karena itu diperlukan lapangan untuk latihan dan kebetulan ada `Djarum Bakti Pendidikan` yang mau membiayai," ujar penanggungjawab tim robot ITS, Ir Wiratno A. Asmoro MSc di Surabaya, Senin. Dalam kesempatan itu, dua tim KRI ITS, yakni tim robot F4LCON dari Jurusan Teknik Elektro dan tim robot Idjo Atl dari Jurusan Fisika Teknik, tampak mencoba lapangan yang disiapkan sesuai dengan ukuran asli itu. "Untuk mencapai performance maksimal itu, kami menyiapkan lapangan. Tahun lalu untuk latihan kami meminjam PENS ITS, tapi tahun ini kami mencoba membuatnya sendiri," ungkapnya. Ttim robot ITS yang dinyatakan lolos untuk divisitasi sebanyak 14 tim yang meliputi enam untuk KRI dan delapan tim untuk KRCI. Empat tim robot KRI adalah robot F4LCON, Idjo Atl, G-Rush, Q-Numb-On, Boxer, dan An Naml, sedang delapan tim untuk KRCI adalah Erioll-V, And-Knee, IT-4U, aL Fath, Fatihah-e, Dzi-Gear, Mech Robo, dan Areva. Dari 14 tim itu, tim PENS ITS yang dikenal sebagai juara bertahan dalam KRI mengirimkan enam robot dan telah menyiapkan lapangan sendiri untuk berlatih. "Lapangan itu kami siapkan bukan hanya untuk tim ITS, tapi juga untuk tim dari PPNS ITS yang tahun ini belum menyiapkan lapangan sendiri," katanya. Dengan adanya lapangan itu, kata Wiratno, pihaknya berharap ke-enam tim ITS dalam KRI dari ITS (dua tim), PENS ITS (dua tim), dan PPNS ITS (dua tim) dapat lolos ke putaran final. "Di KRI ada 59 tim yang dinyatakan lolos dalam visitasi dan akan dipilih 40 tim untuk maju ke putaran final. Kami berharap keenam robot dari ITS, dengan telah dimilikinya lapangan ini bisa semuanya lolos," katanya. Secara terpisah, Luthfi dari anggota tim Robot Idjo Atl dari Jurusan Fisika Teknik mengatakan, untuk mekanik robot, telah selesai 100 persen dan tinggal beberapa persen untuk menyempurnakan sistem elektrik. "Menjelang kedatangan tim juri dari pusat hari-hari ini, kami menyiapkan sistem elektrik dari satu robot otomatis yang hingga kini belum bisa berjalan. Kami menyiapkan tiga robot otomatis dan satu robot manual," ucapnya. Luthfi yakin lapangan yang ada akan membuat para mahasiswa lebih terbantu dalam menguji coba berbagai program yang telah disiapkan. "Kalau dulu kami tersingkir karena kurang latihan, dan tidak punya lapangan sendiri, maka kini tidak ada alasan lagi bagi untuk kalah, melainkan harus keluar sebagai juara, dan ini merupakan taruhan besar dari para mahasiswa," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007