Sianida tidak berbusa, tapi bisa ada keluar cairan dari mulut karena otot yang menjaga cairan dari lambung sudah kendor
Jakarta (ANTARA News) - Ahli forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, Slamet Purnomo, mengatakan bahwa orang yang keracunan sianida tidak akan mengeluarkan buih busa dari mulut korban melainkan berupa cairan lambung yang keluar dari mulut.

"Sianida tidak berbusa, tapi bisa ada keluar cairan dari mulut karena otot yang menjaga cairan dari lambung sudah kendor," kata Slamet Purnomo di hadapan majelis hakim pada sidang kesembilan perkara kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu.

Hal itu berbeda dengan keterangan saksi pelayan Kafe Olivier yang mengatakan Mirna mengeluarkan busa dari mulutnya sehingga ada orang lain yang membawakan tisu untuk membersihkan buih busa dari mulut Mirna.

Dalam sidang sebelumnya, Kamis (28/7/2016), salah seorang pelayan Kafe Olivier bernama Sari yang turut bersaksi mengatakan bahwa korban Wayan Mirna Salihin juga terdengar seperti orang mengorok saat kejang-kejang setelah meminum es kopi Vietnam.

Selain itu, ia mengatakan, di mulut Mirna juga terlihat keluar busa saat kepala korban sudah menyender ke belakang dan kesulitan bernafas.

Ia juga sempat mencium aroma kopi yang telah ditenggak Mirna dan menyebut baunya sangat menyengat seperti lem. "Baunya menyengat seperti lem power glue yang buat sol sepatu," kata Sari.

Sementara Slamet mengatakan bahwa zat sianida tidak berbau busuk melainkan beraroma buah almond.

"Bau almond, tidak berbau busuk," kata dia. "Baunya almond, kalau jumlahnya banyak bau almond itu yang akan menonjol. Bisa saja dikalahkan oleh bau lain."

Saat ini sidang sedang berlangsung untuk mendengarkan pendapat dari ahli racun atau toksikologi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016