Jakarta (ANTARA News) - Ahli forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, Slamet Purnomo, mengatakan bahwa cara kerja racun di tubuh manusia berbeda-beda dan mengungkapkan bahwa racun sianida bekerja sangat cepat.

"Racun langsung bekerja, sianida secara teoritis bekerjanya dalam hitungan detik. Antara satu sampai dua detik, paling lama lima detik," katanya saat menyampaikan pendapat sebagai saksi ahli dalam sidang perkara tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu.

Slamet menambahkan, "Sianida menyebabkan oksigen tidak bisa diserap tubuh, terutama otak. Otak butuh sangat banyak darah dan oksigen."

Ia menjelaskan pula bahwa ada lima indikator gejala yang bisa digunakan sebagai patokan untuk mendiagnosa kematian akibat racun.

Menurut Slamet indikator gejala yang bisa menjadi patokan untuk mendiagnosa kematian akibat racun yakni:

  1. Dalam kondisi sehat namun tiba-tiba sakit dan meninggal dunia.
  2. Ada kontak dengan benda yang memungkinkan kematian. Dalam kasus ini ada foto atau rekaman CCTV yang menunjukkan korban menyedot minuman.
  3. Ada gejala dan tanda pada orang tersebut setelah meminum, misal mengipas-ngipas mulut. Itu salah satu gejala dari orang yang terkena sianida.
  4. Ditemukan adanya racun di dalam barang bukti.
  5. Ditemukan racun yang sama dengan barang bukti di dalam tubuh korban.

Saat ini sidang sedang diskors dan akan dilanjutkan pukul 14.30 WIB untuk mendengarkan pendapat ahli racun atau toksikologi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016