London (ANTARA News) - Pesatnya kemajuan hubungan ekonomi dan investasi telah mewarnai peringatan 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar sejak dibuka pada 1976.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari komitmen KBRI untuk memperkuat instrumen dan implementasi kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar di bidang perdagangan (trade), pariwisata (tourism), dan investasi (investment) atau TTI, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.

Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi mengatakan untuk mencapai target tersebut, KBRI menggunakan berbagai kebijakan dengan menggerakkan seluruh sumber daya termasuk potensi dari 40 ribu WNI yang berada di Qatar.

"Kami gerakkan semua upaya agar misi diplomasi ekonomi tercapai. Upaya memprioritaskan diplomasi ekonomi ini sejalan dengan arahan kebijakan Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Pada kunjungan Presiden Jokowi ke Qatar September tahun lalu, telah ditandatangani antara lain Perjanjian kerja sama Bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik, pembentukan Joint Investment Company senilai 1 miliar dolar AS, pembangunan pembangkit listrik antara PT Pembangkit Jawa Bali dengan Nebras Power bernilai 500 juta dolar di Belawan, Sumatera Utara dan serta rencana pengembangan investasi Qatar di bidang infrastruktur dan pertanian.

KBRI memanfaatkan berbagai peluang usaha sehubungan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan sekaligus upaya Qatar mewujudkan Visi Nasional Qatar 2030. Kebijakan Qatar yang menerapkan kebijakan "look east" dalam mengembangkan kerja sama ekonomi dan investasi dengan berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia membuka peluang untuk dimaksimalkan.

KBRI Doha merencanakan beberapa program peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, dan kunjungan wisman ke Indonesia. Upaya tersebut antara lain mendorong finalisasi dan penandatanganan Air Service Agreement Indonesia-Qatar. Penguatan instrumen ini ditempuh melalui kerja sama dengan Qatar Airways guna mendorong masuknya wisman dan mendorong ekspor Indonesia ke Qatar.

Saat ini kedua negara sepakat menambah frekuensi penerbangan Qatar Airways ke Jakarta menjadi 28 kali per minggu, ke Denpasar menjadi 21 kali per minggu, dan sektor Surabaya dan Medan maksimal 7 kali per minggu. Selain itu, disepakati pula penambahan angkutan kargo udara. Pada pertengahan 2016 ini, KBRI Doha menginisiasi penandatangan MOU kerja sama antara Kadin Indonesia dan Kadin Qatar.

KBRI bekerja sama dengan Kadin Qatar melakukan berbagai pertemuan usaha termasuk partisipasi pada ASEAN-Qatar Chamber Joint Seminar dengan melibatkan pelaku usaha dari Indonesia. Upaya peningkatan ekspor produk kayu dan furniture pada proyek pembangunan Hamad International Seaport dilakukan sebagai tindak lanjut pertemuan Dubes RI dengan Menteri Transportasi dan Komunikasi Qatar.

Di bidang pariwisata, selain promosi Wonderful Indonesia, KBRI Doha mengupayakan promosi pariwisata dengan menampilkan Iklan Wonderful Indonesia di TV Al Jazeera sebanyak 7.884 kali sampai akhir tahun 2016. Di bidang tenaga kerja, pemerintah Qatar menambah kuota bagi TKI trampil sebanyak 24 ribu TKI.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016