Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mulai 1 April 2007 pukul 00.00 WIB waktu setempat menaikkan harga BBM industri dan Pertamax menyusul kenaikan harga minyak dunia belakangan ini. Kepala Humas Pertamina, Toharso di Jakarta, Jumat, mengatakan jika dibandingkan harga periode Maret 2007, maka mulai April 2007 harga premium industri mengalami kenaikan rata-rata 17,4 persen. "Minyak tanah naik rata-rata 4,2 persen, solar naik 2,9 persen, minyak diesel naik 5,6 persen dan minyak bakar naik 0,5 persen," katanya. Menurut dia, selama Maret 2007, patokan harga minyak di Singapura (MOPS) mengalami kenaikan antara 0,5-18,8 persen dibanding periode sebelumnya. Sementara pada periode yang sama, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah sebesar 0,65 persen. Toharso mengatakan mulai April, harga premium industri naik dari Rp4.650,6 menjadi Rp5.459,05 per liter, minyak tanah dari Rp5.152,4 menjadi Rp5.370,2 per liter, dan minyak diesel dari Rp4.772,9 menjadi Rp5.038 per liter. Sementara itu, solar industri dari Rp4.983 menjadi Rp5.126 per liter, solar transportasi dari Rp5.209,5 menjadi Rp5.359 per liter, dan minyak bakar dari Rp3.205,4 menjadi Rp3.221,9 per liter. Toharso juga mengatakan terhitung 1 April 2007 pukul 00.00 waktu setempat, harga jual Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina DEX, dan Biopertamax juga mengalami kenaikan. Harga Pertamax di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat naik dari Rp4.900 per liter menjadi Rp5.600 per liter dan Pertamax Plus naik dari Rp5.250 per liter menjadi Rp5.850 per liter. Selain itu, Pertamax Dex naik dari Rp5.750 per liter menjadi Rp5.900 per liter dan Biopertamax naik dari Rp4.900 per liter menjadi Rp5.600 per liter. Toharso mengatakan harga BBM bersubsidi tidak mengalami perubahan. Harga premium dan solar bersubsidi tetap masing-masing Rp4.500 dan Rp4.300 per liter. Sedangkan harga minyak tanah bersubsidi bagi masyarakat dan industri kecil juga tetap Rp2.000 per liter.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007