Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer yang kini telah memasuki proses pembebasan lahan, ditargetkan selesai pada 2018.

"Mudah-mudahan 2018 sudah selesai semua dan bisa dipakai. Tahun ini saya rasa sudah bisa untuk ground breaking," kata Gubernur Banten Rano Karno saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.

Menurut Rano, proses pembangunan jalan tol yang ditujukan mempercepat pembangunan di Provinsi Banten itu, hanya tinggal menunggu instruksi pemerintah pusat, menyusul penandatanganan penetapan lokasi pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang pada 29 Juni lalu.

Dengan selesainya penetapan lokasi pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, tahap selanjutnya yakni pelaksanaan pembebasan lahan oleh Kementrian PUPR dan Kanwil BPN Provinsi Banten.

"Sudah ada di (pemerintah) pusat, tinggal tunggu acceptance (diterima) saja, langsung jalan (pembangunannya)," kata Rano.

Selain untuk mendukung pariwisata di kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon, pengoperasian jalan tol Serang-Panimbang juga diyakini mampu mengatasi disparitas wilayah utara dan selatan Banten.

Investasi untuk pembangunannya mencapai Rp10,8 triliun dengan kebutuhan lahan kurang lebih 785 hektare dan panjang 84 kilometer.

Pembangunan jalan tol dilakukan dalam tiga seksi, yaitu seksi I Serang-Rangkasbitung, seksi II Rangkasbitung-Bojong, dan seksi III Bojong-Panimbang.

Ada empat wilayah yang akan dilewati yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang dengan rincian 14 kecamatan, 48 desa dan kelurahan.

Pewarta: Yashinta Difa P.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016