Batang (ANTARA News) - Terpidana mati kasus sodomi, Ciswanto alias Robot Gedek (39), Senin (26/3) malam meninggal dunia akibat serangan jantung, dan Selasa siang, jenazahnya di makamkan di TPU Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, Selasa, jenazah Robot Gedek tiba di rumah duka, Desa Beji, Kecamatan Tulis Senin (26/3) sekitar pukul 21.00 WIB diantar mobil ambulans dengan mendapat pengawalan dua orang dari petugas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusa Kambangan, Cilacap. "Jenazah Ciswanto, sebelum dimakamkan disalatkan di Musala An-Nur, Desa Beji dan langsung dimakamkan di TPU," kata paman Robot Gedek, Darsiyanto. Darsiyanto mengatakan, pihak keluarga korban menerima informasi meninggalnya Robot Gedek dari petugas LP Nusa Kambangan, Cilacap, Senin 26/3) malam. "Dari informasi, keponakan saya dirawat di RSUD Cilacap Sabtu (24/3) dan kemudian ada kabar lagi telah meninggal dunia pada Senin," katanya. Robot Gedek merupakan anak keempat dari lima bersaudara, sejak muda, dia melanglang buana ke Jakarta dan beberapa daerah lain. "Ciswanto sejak kecil mempunyai kelainan, sampai usia muda dia enggan bekerja dan selalu keluyuran dan pulang pagi," katanya. Ia mengatakan, dia tidak pernah melakukan keonaran di tempat kelahirannya sehingga warga Desa Biji terkejut ketika ditangkap polisi dan dijatuhi hukuman mati karena kasus sodomi. "Pihak keluarga sempat menengok ketika Robot Gedek di penjara LP Jakarta pada 1996 tetapi setelah di LP Nusa Kambangan belum pernah ke sana," katanya. Terpidana mati, Robot Gedek, sekitar tahun 1995 sempat mengemparkan warga Jakarta, karena melakukan sodomi terhadap puluhan anak. Perbuatannya yang dinilai tidak manusiawi ini membuat dia dijuluki Robot Gedek. Pada tahun 1996, dia berhasil ditangkap dan di sidang oleh pengadilan setempat dijatuhi hukuman mati dan akhirnya di masukkan ke LP Nusa Kambangan, Cilacap.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007