Cianjur (ANTARA News) - Jalur Cianjur-Bandung, Jabar, mengalami peningkatan kendaraan dengan ciri khas mudik yang didominasi kendaraan roda dua pada sore dan kendaraan roda empat pada dini hari.

Peningkatan tersebut terlihat di sejumlah tempat peristirahatan yang disediakan berbagai pihak seperti kepolisian/TNI, PMI dan perusahaan swasta yang banya berdiri di sepanjang jalur tersebut.

"Puncak arus mudik yang melintas di ruas jalan Raya Bandung-Cianjur, diperkirakan akan terjadi malam ini hingga dini hari. Untuk itu, kami mengimbau pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi agar lebih berhati-hati saat melaksanakan perjalanan mudik," kata KBO Lantas Polres Cianjur, AKP Wahyudin, di Cianjur, Minggu.

Dia menjelaskan, jajarannya terus mengimbau pemudik yang melintas untuk waspada dan menjaga kondisi fisik saat berkendaraan dan selalu waspada saat melintas di jalur rawan kecelakaan yang banyak terdapat di sepanjang jalur tersebut. "Kalau sudah lelah jangan dipaksakan, lebih baik berhenti untuk istirahat," katanya.

Sementara sejak pagi hingga malam menjelang kendaraan dengan ciri khas mudik masih didominasi pemudik yang menggunakan sepeda motor."H-2 kendaraan pemudik sudah mulai terpantau ramai mengalami peningkatan 50 persen dibadingkan hari sebelumnya," kata Wahyudin.

Dia menambahkan, Pemudik dengan roda dua dan empat mulai memadati jalur mudik di sepanjang jalan raya Ciranjang menuju arah Bandung dan sebaliknya, bahkan penumpukan kendaraan pemudik yang beristirahat terlihat disejumlah titik seperti mesjid dan tempat istirahat byang disedikan pihak swasta dan di perbatasan Cianjur-Bandung Barat tepatnya di rest area Citarum.

Sedangkan selama musim mudik dan balik, ungkap dia, pihaknya akan melakukan antisipasi jika terjadi penumpukan kendaraan, dengan melibatkan jajaran Satlantas dan menyiagakan personil dari polsek dan polres."Persimpangan Pasar Ciranjang jadi salah satu penyebab utama kemacetan karena aktivitas warga untuk belanja mulai meningkat," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016