Kupang (ANTARA News) - Kaca depan pesawat Boeing 737-200 milik Merpati Nusantara Airlines (MNA), pecah dalam penerbangan dari Denpasar, Bali ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat petang. Kepala Dinas Perhubungan NTT, Drs. Simon Ully, yang dihubungi ANTARA Jumat malam menyatakan bahwa seluruh penumpang yang berjumlah 96 orang selamat hingga tiba di Bandara El Tari Kupang. "Saya sudah menerima laporan soal kaca depan Merpati pecah dalam penerbangan dari Denpasar ke Kupang dan saya akan minta laporan lebih rinci tentang penyebab kaca pecah dan seberapa pengaruhnya terhadap penerbangan," kata Simon. Dia mengaku, tidak mengetahui persis penyebab pecahnya kaca depan pesawat itu dan ia juga belum menerima laporan rinci mengenai kaca depan yang mana yang pecah. Ia hanya memastikan bahwa pesawat telah mendarat dengan selamat di Bandara El Tari Kupang. Selain kaca depan pesawat Merpati Boeing 737-200 pecah, Simon juga mengatakan, KM Awu milik PT Pelni yang terdampar di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur pada Kamis (22/3), sudah berhasil diatasi. KM Awu bahkan telah melanjutkan pelayaran menuju ke Kupang dan tiba di Pelabuhan Tenau Kupang pada Jumat petang dan juga telah melanjutkan pelayaran selanjutnya. "Saya baru menerima laporan bahwa KM Awu sudah merapat di Pelabuhan Tenau dan sudah melanjutkan pelayaran," katanya. Perahu terbalik Informasi kecelakaan lain yang diperoleh ANTARA menyebutkan, pada Kamis (22/3) sebuah perahu motor antar-pulau di Kabupaten Alor, terbalik di selat sempit antara Pulau Pura dengan Pulau Alor. Perahu "Ebenheisar" itu tengah mengangkut 92 penumpang, termasuk enam awak perahu. Perahu motor itu, kata dia, terjebak arus deras di Selat Mulut Kumbang sekitar pukul 14.20 Wita dan kemudian terbalik, menumpahkan para penumpang dan muatan barang. Namun, sebanyak 90 penumpang berhasil menyelamatkan diri, sementara dua awak perahu motor hilang dan kini masih dalam pencarian. Kedua awak perahu motor yang dikabarkan hilang itu bernama Oleng Douluisang (46) dan Bilha Douluisang (42). Keduanya, diperkirakan terseret arus deras, yang merupakan pertemuan antara arus dari Laut Sabu- dengan Laut Banda dan Laut Sulawesi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007