Karimun, Kepri (ANTARA News) - Pelabuhan pengapalan (Jetty) A dan C milik PT Karimun Granite (KG) di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat dinihari, meledak. Menurut seorang nelayan bernama Atan, saksi mata dalam kejadian itu, ledakan di dua lokasi yang berhadapan itu terjadi empat kali dengan disertai kobaran api besar yang membumbung ke udara. Polisi juga belum dapat memastikan penyebab timbulnya ledakan yang tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan terjadi sekira pukul 01.40 WIB Jumat itu. Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Sutarman dan Komandan Satuan Jihandak Kompol Guruh, Jumat siang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Sebelum kedatangan Kapolda, sejak pagi tempat itu dijaga ketat oleh aparat dari Polres Karimun yang dipimpin langsung oleh Kapolres Karimun AKBP Leonidas Braksan dan wartawan pun dilarang masuk. Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan itu, termasuk kemungkinan adanya sabotase atau hanya kecelakaan semata. "Saat ini belum diketahui. Mengenai jenis bahan peledak akan dijelaskan secara mendetil oleh Tim Labfor. Semua itu belum bisa kami jelaskan karena penyelidikannya masih tahap awal," ucap Kepolda Kepri. Ia juga menjelaskan meski kepolisian adalah pemegang kunci gudang bahan peledak milik PT KG, namun akan tetap mengecek jumlah stok bahan peledak yang berada di gudang. "Jika TKP sudah dinyatakan bersih, baru dilanjutkan dengan penyelidikan oleh Tim identifikasi dan Labfor kami," katanya Berdasarkan informasi di lokasi, empat titik ledakan terjadi masing-masing di "switch control", "screen pider", "hooper backet" dan travo yang berada di dua jetty tersebut. Kondisi "belt conveyor" (media pengangkut hasil produksi yang telah dihancurkan ke Jetty) putus, jendela dan pintu kaca pos pengawas luluh lantak. "Untung travo control yang berada di dekat ledakan tidak kena. Kalau kena tidak tahu apa jadinya," ucap salah seorang karyawan PT KG. Satpam PT KG M. Syahbuddin yang bertugas saat kejadian tersebut mengaku hanya mendengarkan ledakan dan melihat kepulan asap tebal. Marni (56) salah seorang warga Desa Sepedas Laut, mengaku saat terdengar ledakkan pertama kali, dirinya tidak begitu menghiraukan. "Saya kira hari hendak hujan karena suaranya sama persis dengan petir. Kemudian terjadi lagi 3 kali berturut-turut. Baru saya tahu bahwa suara itu bukan petir," ucapnya. PT KG satu-satunya perusahaan tambang granit dengan izin kontak karya di Karimun. KG bersama delapan perusahaan lainnya pemegang surat izin penambangan daerah, sedang menghadapi masalah sebab ada wacana ekspor granit harus dilarang seperti yang telah berlaku pada pasir laut, pasir darat, tanah, top soil dan humus.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007