Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 17 ulama/kiai yang membidani kelahiran Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) akan menjadi deklarator "partai ulama" itu di Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur pada 31 Maret mendatang. "PKNU akan dideklarasikan 17 kiai di Pesantren Langitan, Tuban, Jatim pada 31 Maret," ujar Ketua Panitia Nasional (Pannas) Deklarasi PKNU Chudry Sitompul SH MH di Surabaya, Jumat. Didampingi Ketua Panitia Wilayah Wisnu Wardhana dan Ketua Panitia Lokal Gus Ma`shum, ia menjelaskan deklarasi digelar di Tuban, karena dalam situasi bangsa yang akhir-akhir ini dilanda bencana, rasanya tidak elok bila ada acara politik di Jakarta. Ke-17 ulama deklarator PKNU adalah; 1. KH Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), 2. KH Ma`ruf Amin (Tanara, Banten), 3. KH Abdurrohman Chudlori (Magelang, Jateng), 4. KHA Sufyan Miftahul Arifin (Situbondo, Jatim), 5. KH Idris Marzuqi (Lirboyo, Kediri, Jatim), 6. KHA Warson Munawwir (Krapyak, Jogjakarta), 7. KH Muhaiminan Gunardo (Temanggung, Jateng), 8. KH Abdullah Schaal (Bangkalan, Jatim), 9. KH Sholeh Qosim (Sidoarjo, Jatim), 10. KH Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri, Jatim), 11. KH Chasbullah Badawi (Cilacap, Jateng), 12. KHA Adzim Abdullah Suhaimi MA (Mampang Prapatan, Jakarta), 13. KH Mas Muhammad Subadar (Pasuruan, Jatim), 14. KHA Humaidi Dahlan Lc (Banjarmasin, Kalsel), 15. KHM Thahir Syarkawi (Pinrang, Sulsel), 16. Habib Hamid bin Hud Al-Atthos (Cililitan, Jakarta), 17. KH Aniq Muhammadun (Pati, Jateng). "Acara deklarasi PKNU di Langitan, karena PKNU memang dibidani para kiai yang berasal dari Forum Langitan. Kami juga merangkai acara dengan istghotsah untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara atas berbagai bencana yang ada," paparnya. Tentang tokoh yang diundang, ia menyatakan pihaknya akan segera melayangkan undangan deklarasi kepada presiden, duta besar dari negara sahabat, tokoh nasional, dan tokoh partai politik (Parpol). "Gus Dur (Ketua Dewan Syuro DPP PKB pro-Muktamar Semarang) juga termasuk tokoh parpol yang diundang, tapi bukan berarti PKNU dideklarasikan karena kami kecewa terhadap PKB, melainkan ulama memang ingin berjuang secara yuridis dan politis," ucapnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007