Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak terkait untuk mencermati dan mewaspadai perubahan iklim global karena akan mempengaruhi kondisi cuaca, lingkungan dan pola tanam di tanah air. "Saya ingatkan kepada semua pihak untuk mewaspadai dampak perubahan iklim global terhadap kehidupan, keamanan dan kesejahteraan," kata Presiden dalam acara peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-57 di Istana Negara Jakarta, Jumat. Perubahan iklim global itu, lanjutnya telah menimbulkan dampak nyata di dunia dengan terjadinya 70 bencana alam yang besar sejak Nopember 2004 hingga Maret 2007 ini. "Dampak nyata telah terjadi dan kita rasakan di tanah air akibat perubahan iklim ini," katanya. Terlebih lagi, lanjutnya posisi geografis dan geologis Indonesia telah menjadikan Indonesia sangat rawan bencana metereologi, klimatologis, tsunami dan letusan gunung api. "Saya tidak menakut-nakuti diri kita sendiri. Tetapi yang harus kita lakukan adalah kita harus siap sedia menghadapi ancaman itu secara mental, pikiran dan fisik," katanya. Justru dengan kondisi geografis dan geologis Indonesia, lanjut Presiden sebaiknya dipikirkan peluang-peluang untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, dengan pengelolaan yang cerdas dan arif sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Sebelumnya, Kepala BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Sri Woro Harijono dalam acara itu mengatakan, dalam tiga tahun terakhir ini, Indonesia berada dalam posisi yang rawan bencana, tidak saja disebabkan oleh fenomena dari bagian dalam bumi, tetapi juga dipicu oleh fenomena atmosfir. "Oleh karena itu Indonesia harus selalu siap siaga dalam menghadapi segala macam bencana, baik itu gempa bumi, banjir, gunung meletus ataupun tsunami. Sejalan dengan arahan Presiden, dalam pembangunan sistem peringatan dini tsunami, maka akhir tahun 2008 nanti, sistem tersebut telah mendekati sempurna. Ditargetkan dalam waktu kurang dari 5 menit dapat menyampaikan informasi untuk diteruskan kepada masyarakat," kata Sri Woro. Sebelum menutup sambutannya, Presiden meminta kepada seluruh jajaran BMG untuk selalu mempelajari serta mencermati setiap gejala perubahan alam, serta memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat tentang potensi bencana yang mungkin timbul. "Kita tidak boleh mengabaikan sekecil apapun informasi yang akan berdampak buruk bagi keselamatan masyarakat," tegasnya. Dalam acara itu, Presiden mewakili BMG didampingi Menhub Hatta Rajasa menyerahkan penghargaan BMG kepada beberapa Pemerintah Daerah dan beberapa media cetak serta elektronik yang dianggap turut berperan aktif dalam penyampaian informasi BMG kepada masyarakat. Penerima penghargaan itu masing-masing adalah Pemda Jawa Tengah yang diterima Gubernur Mardiyanto, Pemda Gorontalo diterima Wagub Gusnar Ismail, Pemda Sumatera Barat diterima Fauzi Bahar, Pemkab Nabire diterima Bupati A.P. Youw, Metro TV diterima Pimred Andi f. Noya, TVRI diterima Dirut I Gde Nyoman Arsana, harian Kompas diterima Pimred Suryopratomo, Media Indonesia diterima Pimred Saur M. Hutabarat, radio Elshinta diterima Iwan Haryono dan radio Trijaya FM diterima Tito Sulistio. Tampak hadir dalam acara ini antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menhub Hatta Rajasa, Menkes Siti Fadillah Soepari, Mendagri M. Ma`ruf, Menkominfo Sofjan Djalil, dan Menteri PU Djoko Kirmanto.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007