Bandung (ANTARA News) - Mohamad Toha, pejuang kemerdekaan Jawa Barat asal Bandung Selatan yang gugur saat meledakkan gudang Dengki atau gedung listrik milik Jepang pada masa revolusi kemerdekaan, direkomendasikan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional. Dalam seminar nasional "Mohamad Toha Sebagai Pahlawan Nasional" yang diadakan di Soreang Kabupaten Bandung, Rabu, Ketua Tim Perumus, Nina Herlina Lubis, mengatakan terdapat tujuh poin yang dapat dirujuk menjadi kriteria pemberian gelar pahlawan nasional bagi Mohamd Toha yang gugur pada 11 Juli 1946. Ia mengatakan, peledakan gudang Dengki atau gedung listrik milik Jepang telah menimbulkan semangat perjuangan bagi rekan lainnya. "Ia telah mengorbankan kepentingan pribadinya demi menjalankan perjuangan kemerdekaan bangsa," ujar Nina. "Peledakan tersebut berujung dengan penyerangan Bandung Selatan oleh Belanda yang menurunkan pasukan tidak hanya dari Kota Bandung dan Cimahi, tetapi juga dari Cililitan Jakarta," tutur Nina yang merupakan Kepala Pusat Penelitian Kemasyaraktan dan Kebudayaan Lemlit Unpad. Mohamad Toha yang telah bertempur dan lolos dari maut saat pertempuran di Sapan, Fokker Wae, Viaduct dan Pasirkaliki ini ditunjuk sebagai kepala regu dengan berani meledakan gudang vital milik Jepang itu yang telah diserahkan sekutu dan akhirnya diserahkan kepada Belanda. Kasubdit Pustaka Dinas Museum dan Perpustakan Pusjarah TNI, Letkol CAJ Soetanto mengatakan adanya pendapat yang menyatakan meledaknya gudang tersebut akibat kecerobohan tentara Belanda, merupakan hal yang mustahil. "Prosedur tetap tentara dimana pun tidak memperbolehkan merokok dalam radius 100 meter dari lokasi gudang. Sangat tidak benar jika meledaknya gudang akibat buangan puntung rokok tentara Belanda," ujar Sutanto. Beberapa pendapat juga diungkapkan oleh para saksi yang merupakan teman seperjuangan Mohamad Toha yang membeberkan beberapa fakta sejarah. Dari hasil seminar yang akhirnya merekomendsikan pemberian gelar phalawan nasional kepada Mohamad Toha tersebut, Kasubdin Pengembangan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jabar, Hamas Ichsan menyatakan akan segera mengirimkan rekomendasi yang telah disetujui Bupati dan DPRD Kabupaten Bandung ke Gubernur Jawa Barat sebagai Ketua Badan Pembina Pahlawan Daerah Jabar. Selanjutnya rekomendasi ini akan diserahkan ke Departemen Sosial untuk dikaji kembali dan hasil kajian tersebut akan diserahkan kepada Presiden untuk disahkan sebagai Pahlawan Nasional.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007