Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Ade Komarudin mengatakan melonjaknya harga daging sapi segar di pasaran memasuki bulan Ramadhan karena tata niaga yang tidak efisien dan importir mengambil keuntungan terlalu besar.

"Dari dialog dengan pimpinan Bulog (Badan Urusan Logistik) dapat disimpulkan seperti itu," kata Ade Komarudin ketika melakukan kunjungan ke gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa.

Menurut Ade, harga sapi segar di pasar mencapai angka Rp140 ribu per kg.

Bulog, kata dia, berusaha menekan harga daging, dengan menjual harga daging sapi beku yang diimpor dari Australia, dengan harga Rp80.000 per kg.

"Daging sapi impor, diimpor langsung dari Australia dan Selandia Baru, yang dalam perjalanan ke Indonesia dalam kondisi beku," katanya.

Ade menambahkan, mahalnya harga daging segar, karena yang mengambil keuntungan bukan hanya importir tapi juga distributor dan pedagang pengecer, sehingga harga di tingkat kunsumen sudah melonjak tinggi.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, guna mengatasi melonjaknya harga daging sapi segar, harus memperbaiki tata niaga daging.

Menurut dia, Pemerintah harus mengembalikan fungsi Bulog sebagai badan penyangga logistik yang berfungsi melakukan stabilisasi harga pangan, paling tidak harga sembilan kebutuhan pangan pokok.

Ade menambahkan, melonjaknya harga daging sapi cukup tinggi membenarkan dugaannya sebelumnya, bahwa Pemerintah harus mengembalikan fungsi Bulog sebagai badan penyangga logistik.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016