Malang (ANTARA News) - Persema Malang akhirnya mampu menorehkan poin absolut, setelah menundukkan tim tamunya Pelita Jaya Purwakarta 2-1 (0-0) di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (17/3) malam. Permainan Pelita Jaya yang terus menekan pertahanan Persema, mampu unggul lebih dulu, setelah tendangan keras Diawara pada menit ke-60 berhasil merobek gawang Persema yang dikawal Endra Prasetya Tertinggal 0-1, para pemain "Laskar Ken Arok" Persema terus melakukan terobosan-terobosan dan berhasil menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-85 dari kaki pemain belakang Rustanto Sri Wahono dan merobek gawang Pelita Jaya Purwakarta yang dikawal Dian Agus. Selang tujuh menit sebelum pertandingan berakhir, Franco Hita berhasil menambah pundi-pundi gol, sehingga kedudukan berubah 2-1 untuk tuan rumah Persema. Sementara "hadiah" tendangan penalti dari wasit Kusni untuk Persema pada menit ke-80, gagal dieksekusi Franco Hita, karena masih membentur tiang gawang yang dijaga Dian Agus. Ritme pertandingan yang tidak terlalu keras itu, tetap saja memaksa wasit Kusni mengeluarkan tiga kartu kuning, masing-masing dua untuk Persema dan satu lainnya untuk Pelita Jaya. Pemain Persema yang diganjar kartu kuning adalah Widhi Susanto dan Bima Sakti, sedangkan pemain Pelita Jaya adalah Boubakar. Pelatih Persema, Rohanda yang mengambil langkah segera menarik Junaedi Tagor yang digantikan Dodit Fitrio mengembalikan pola permainan tim berjuluk Laskar Ken Arok itu, pada "form" semula yang memasang duet striker Franco Hita dan Dodit, karena pada menit-menit awal Rohanda hanya mengandalkan Franco Hita di lini depan. Selain mengembalikan pada pola awal, ditariknya Nurul Huda yang digantikan oleh Pitono juga membawa angin segar, sekaligus penambah daya dobrak Persema dari sektor sayap. Bahkan lini belakang juga semakin kokoh setelah Achmad Bustomi masuk menggantikan Eggy Nirwan yang mengalami cedera kaki. Kahumas Persema, Hadi Santoso mengakui, pada babak awal permainan Persema masih di bawah tekanan dan bayang-bayang target harus mengemas poin penuh dikandang, sedangkan Pelita Jaya justru bermain lepas tanpa beban, sehingga mampu mengendalikan permainan. "Kondisi ini yang membuat pemain Persema terbebani. Namun pada babak kedua perlahan-lahan mulai membaik, bahkan terus melakukan tekanan dan melahirkan beberapa peluang emas, sayang penyelesaiannya masih kurang bagus," paparnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007