Banyuwangi (ANTARA News) - Kegiatan bergengsi Fremantle Yacht Rally 2017 yang berangkat dari Australia Barat pada 22 Mei 2017 akan berlabuh di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Perth, Australia, Ade Padmo Sarwono, sebagaimana dikutip pernyataan pers Pemkab Banyuwangi, Kamis (19/5) menyebutkan Fremantle Yacht Rally adalah agenda dua tahunan yang diikuti puluhan kapal layar (yacht) yang tergabung dalam Fremantle Sailing Club di Australia Barat.

"Puluhan kapal tersebut nantinya akan berlabuh di Banyuwangi seiring dengan pembangunan dermaga kapal pesiar alias marina di Pantai Boom," katanya saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Ade Padmo Sarwono mengatakan kunjungan kapal yacht ke Banyuwangi diharapkan membawa dampak promosi positif bagi kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.

Hal itu, kata dia, karena ratusan wisatawan asing akan menghabiskan waktunya beberapa malam di kabupaten paling timur Pulau Jawa tersebut.

Dia memaparkan, Fremantle Yacht Rally adalah ajang tur kapal layar bersejarah yang digelar pertama kali pada 1981. Fremantle sendiri merupakan sebuah kota di pantai barat Australia, hanya sekitar 19 kilometer barat daya dari wilayah pusat bisnis, Perth.

"Berkisar 40 - 60 kapal layar akan mengikuti ajang ini. Setiap kapal, biasanya diisi lima orang. Belum lagi, keluarganya yang akan menyusul dengan pesawat, setidaknya ada 400 hingga 600 wisatawan Australia yang akan datang ke Banyuwangi," ujarnya.

Ade mengunjungi Banyuwangi mulai Rabu (18/5) hingga Kamis (19/5) untuk menyampaikan rencana kegiatan yacht tersebut dan membantu promosi wisata Banyuwangi di Australia.

Tidak hanya berkunjung, kata Ade, para wisatawan dari Negeri Kanguru itu juga dipastikan akan mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Banyuwangi dalam waktu yang cukup lama. "Biasanya, mereka akan tinggal selama dua minggu," katanya.

Pemkab Banyuwangi menyambut antusias rencana kegiatan tersebut. Bupati Anas menegaskan kesiapan masyarakat Banyuwangi untuk menyambut para wisatawan mancanegara.

"Apalagi rakyat Banyuwangi sudah siap dan terbiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan berskala internasional," kata Anas.

Terkait infrastruktur penunjang pariwisata, Bupati mengatakan juga terus dipersiapkan. Jalur transportasi dan fasilitas umum di berbagai destinasi wisata segera disempurnakan.

"Pengembangan wisata yang dilakukan Banyuwangi ternyata mendapat dukungan penuh dari beberapa kementerian. Beberapa waktu lalu, Kementerian BUMN siap untuk mengembangkan fasilitas wisata di berbagai destinasi pada tahun ini. Demikian pula Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tengah membangun sarana penunjang sejumlah objek wisata di kawasan taman nasional," ujar Anas.

Direktur Utama Pelindo Properti Indonesia (PPI) Prasetyo menambahkan marina yang merupakan infrastruktur inti dalam penyelenggaraan tur kapal layar Fremantle tersebut ditargetkan selesai pada Februari tahun depan.

"Untuk pelabuhannya, kita tinggal tunggu hasil studi oceanografi dan amdal yang dalam tiga bulan ke depan akan selesai. Jadi, saat ini difokuskan pada pembangunan infrastruktur di darat," ujarPrasetyo.

PPI adalah anak perusahaan BUMN pelabuhan PT Pelindo III yang diberi tugas untuk mengerjakan pembangunan dermaga kapal pesiar di Pantai Boom.

Pantai Marina yang kelak akan dinamakan Gili Wangi itu juga akan menjadi marina pertama di Indonesia yang terkoneksi dengan pariwisata bahari. "Pelabuhan ini akan dilengkapi dengan technopark. Kita kebut terus," kata Prasetyo.

Selain terintegrasi dengan technopark, katanya, pelabuhan marina di Banyuwangi ini digadang-gadang untuk menjadi marina terbesar di Indonesia.

"Untuk VIP akan bisa menampung 40 yacht, sedangkan untuk umum bisa sampai 300 yacht," kata Prasetyo.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016