Jakarta (ANTARA News) – Perusahaan elektronik Jepang, Panasonic, masuk ke bisnis properti di Indonesia melalui anak perusahaannya PanaHome Corporation dengan menggandeng mitra lokalnya PT Gobel Internasional.

"Indonesia merupakan negara ketiga ekspansi PanaHome di Asia Pasifik setelah Taiwan dan Malaysia," kata President Panasonic Asia Pasific Pte Ltd, Nishida Toru, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan properti atau perumahan merupakan salah satu bisnis Panasonic yang akan dikembangkan di wilayah Asia Pasifik. "Potensi pasar perumahan di Indonesia dengan 250 juta penduduk itu cukup besar, kami akan fokus mengembangkan bisnis tersebut di sini," ujar Nishida.

Penanda tanganan pembentukan perusahaan patungan ditandatangani oleh Managing Director PanaHome Asia Pacific Pte. Ltd (PHAP) Tanaka Kazuhiko dan Presdir PT. Gobel International (GI) Abdullah Gobel di Jakarta, Senin (16/5), yang dihadiri Pemimpin Grup Panasonic Gobel, Rachmat Gobel dan President Panasonic Asia Pacific Pte Ltd.Nishida Toru.

Rachmat Gobel selaku pemimpin grup Panasonic Gobel menambahkan berbeda dengan pengembang properti yang sudah ada, PT PanaHome Gobel Indonesia tidak hanya membangun perumahan tapi juga menghadirkan solusi lengkap untuk rumah pintar dan ramah lingkungan melalui teknologi dan manajemen energi dan keamanan yang selama ini telah dimiliki Panasonic.

"Saya mengundang Panasonic untuk ikut mendukung pemerintah dalam pengadaan rumah berwawasan lingkungan, dengan memanfaatkan teknologi, di tengah berrkurangnya tenaga kerja Indonesia untuk pembangunan infrastruktur," kata mantan Menteri Perdagangan itu.

Ia mengatakan dalam tahun ini juga akan ada satu proyek yang akan dikerjakan PT PanaHome Gobel Indonesia yang menelan dana lebih dari satu triliun rupiah. "Ada beberapa lokasi yang menjadi pertimbangan, di sekitar Jakarta," kata Presiden PanaHome Asia Pasific Pte Ltd Tanaka Kazuhiko, menambahkan.

Diakuinya dalam jangka pendek dan menengah, PanaHome menyasar perumahan untuk kalangan menengah ke atas, mengingat biaya produksi yang tinggi terkait teknologi yang digunakan mulai dari bahan bangunan pembuatan rumah yang berkualitas dengan menggunakan double beton dan peredam, hingga penyediaan solusi dan menajemen energi dan keamanan.

"Kami sudah mempunyai beberapa gagasan (pengembangan proyek perumahan pintar/smart home), tapi akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ke depan, Tanaka mengatakan tidak tertutup kemungkinan PanaHome membangun perumahan dengan konsep smart home untuk kalangan menengah ke bawah. "Kalau kuantitasnya sudah lebih banyak dan memungkinkan penurunan biaya, kami akan perluas pasar sebanyak mungkin," katanya.

PanaHome berdiri di Jepang 1 Juli 1963 dan telah membangun 470.000 rumah tinggal di negeri tersebut, salah satunya perumahan dengan konsep smart solutions ini di Fujisawa Sustainable Smart Town (SST) dan Shioashiya Smart City (SSC), Jepang.

Tahun 2010 PanaHome mulai ekspansi ke Taiwan dan Pada 2012 ke Malaysia, sebelum akhirnya pada 2016 masuk ke Indonesia.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016