Seperti halnya yang dilakukan dengan Renault yang sudah menjalin aliansi sejak tahun 1999, kendaraan masing-masing tetap pada desain dan karakter masing-masing merek.
Hal tersebut disampaikan Chief Executive and President of Nissan Carlos Ghosn dalam teleconference bersama sejumlah media dari berbagai negara termasuk Indonesia, Jumat.
"Renault dan Nissan telah berbagi mesin, transmisi, dan modul mobil. Tetapi, mobil yang dijual di pasaran berbeda sama sekali," kata Ghosn.
Menurut Ghosn, aliansi tersebut hanya berbagi terkait teknologi, mengkoordinasikan pembelian, pemanfaatan pabrik dan bekerja sama dalam pertumbuhan pasar.
Ia juga mengatakan bahwa aliansi tersebut memungkinkan adanya lintas pabrik (cross manufacturing) antara Nissan dan Mitsubishi.
"Kami melihat kemungkinan akan ada cross manufacturing antara Nissan dengan Mitsubishi. Tak perlu khawatir tentang operasi atau kapasitas," tutur Ghosn.
"Beberapa varian Nissan akan diproduksi di Mitsubishi dan sebaliknya. Pabrik Nissan dapat merakit sejumlah produk Mitsubishi dan begitu pun sebaliknya," tambahnya.
"Kami melihat kemungkinan akan ada cross manufacturing antara Nissan dengan Mitsubishi. Tak perlu khawatir tentang operasi atau kapasitas," tutur Ghosn.
"Beberapa varian Nissan akan diproduksi di Mitsubishi dan sebaliknya. Pabrik Nissan dapat merakit sejumlah produk Mitsubishi dan begitu pun sebaliknya," tambahnya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016