Anggaran yang diplot untuk perpustakaan dari APBN semula hanya Rp470 miliar, sekarang dinaikkan menjadi Rp750 miliar. Namun, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp750 miliar itu masih tidak sesuai harapan kami yang mengajukan sebesar Rp1 triliun,"
Malang (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI Lathifah Shohib mengemukakan anggaran perpustakaan dari APBN pada tahun ini bakal dinaikkan, bahkan kenaikannya bisa mencapai 60,6 persen dari sebelumnya.

"Anggaran yang diplot untuk perpustakaan dari APBN semula hanya Rp470 miliar, sekarang dinaikkan menjadi Rp750 miliar. Namun, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp750 miliar itu masih tidak sesuai harapan kami yang mengajukan sebesar Rp1 triliun," kata Lathifah di sela acara safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Untuk menambah anggaran perpustakaan tersebut, lanjutnya, pihaknya akan mengajukan kembali dalam APBN Perubahan (APBNP). "Harapan kami anggaran tersebut bisa direalisasikan guna menambah dan menunjang program-program yang telah dicanangkan," kata anggota DPR RI dari Dapil V Malang tersebut.

Ia berharap kantor perpustakaan hendaknya senantiasa melakukan pembinaan dengan membuat berbagai program, inovasi dan aktivitas pengembangan minat baca yang menunjang, seperti promosi perpustakaan dan minat baca, kampanye pengumpulan buku bekas, penyediaan layanan membaca di berbagai tempat, lomba perpustakaan, lomba membaca, pengkajian minat baca masyarakat, dan lainnya.

Dengan demikian, lanjutnya, akan mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang dan mengakses berbagai referensi yang dibutuhkan dengan satu harapan nantinya dapat membentuk generasi yang berkarakter memiliki minat, gemar membaca dan timbul sebuah kebiasaan.

"Jika kebiasaan membaca itu diteruskan dan terus berlanjut secara turun temurun, lambat laun akan menuju pada budaya baca di kalangan masyarakat," kata Asisten III Sekkota Malang Yudhi K. Ismawardi.

Sementara itu safari Gerakan Nasional Gemar Membaca yang bertemakan "Membangun Karakter Bangsa Melalui Gemar Membaca dengan Memberdayakan Perpustakaan" itu dibuka oleh Asisten III Sekkota Malang Yudhi K Ismawardi.

Acara tersebut juga dihadiri anggota Komisi X DPR RI dan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Muh Syarif Bando, serta sejumlah pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) kota itu.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Muh Syarif Bando dalam sambutannya pada acara itu mengatakan para guru atau dosen agar tidak memberikan absensi atau tidak hadir tanpa keterangan pada siswa atau mahasiswa mereka hanya karena berkunjung ke perpustakaan, museum ataupun ketika menghadiri acara workshop.

"Seharusnya guru atau dosen justru sebaliknya, memberikan nilai tambah pada mereka yang berkunjung ke perpustakaan atau museum untuk keperluan dan menunjang tugas-tugasnya," ujarnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016