Bandung (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pos Indonesia, Hana Suryana, menargetkan pertumbuhan bisnis jasa keuangan BUMN tersebut meningkat sebesar 30 persen pada 2007. "Target pertumbuhan bisnis jasa keuangan tahun ini tidak sebesar 2006. Pertumbuhan bisnis finansial Pos tahun lalu mencapai 87 persen," kata Hana Suryana di sela-sela penandatanganan kerjasama PT Pos Indonesia dengan Bank Muamalat di Bandung, Senin. Hana menyebutkan, pertumbuhan bisnis jasa keuangan pada 2006 sangat signifikan karena adanya penyaluran dana Sumbangan Langsung Tunai (SLT) yang didistribusikan melalui Kantor Pos. Ia menyatakan, untuk mencapai target seperti 2006 cukup berat karena tahun ini penyaluran SLT bersyarat belum jelas apakah melalui Kantor Pos atau dengan cara lain. Kalaupun disalurkan melalui Pos jumlah SLT tahun ini tidak sebesar tahun 2006. "Terlepas menjadi penyalur SLT atau tidak, trend bisnis jasa keuangan PT Pos cenderung meningkat setiap tahunnya. Pendapatan bisnis jasa keuangan pada 2006 mencapai 23 persen dari seluruh pendapatan PT Pos Indonesia pada 2007," kata Hana Suryana. Sedangkan pertumbuhan pada 2005, menurut Hana, hanya mencapai 18 persen. Namun demikian Hana tidak menyebutkan jumlah pendapatan pasti dari sektor jasa keuangan PT Pos yang antara lain melayani pembayaran SLT, rekening telepon dan listrik, pajak, kartu kredit serta pembayaran lainnya yang dilakukan melalui Sistem Online Payment Point (SOPP). Pengembangan layanan jasa keuangan PT Pos yang terus berkembang, membuat manajemen semakin optimis untuk mengembangkan sektor itu agar pertumbuhannya terus meningkat. "Jaringan online sebagai infrastruktur terus diperbaharui, saat ini sudah ada sekitar 2.500 Kantor Pos yang sudah online dan secara prima melayani transaksi keuangan bersinergis dengan perbankan dan lembaga keuangan serta layanan masyarakat lainnya," katanya. Jaringan itu tidak hanya tersebar di kota-kota besar namun juga sudah merambah ke kota-kota kecamatan dimana terdapat kantor pos. Luasnya jaringan PT Pos merupakan nilai tambah yang dimiliki dan bisa menarik mitra usaha untuk mengembangkan bisnis jasa keuangan. "Kecenderungan perusahaan perposan di dunia saat ini mengalami penurunan khususnya bisnis komunikasi untuk layanan surat maupun paket, sehingga bisnis jasa keuangan yang terus tumbuh diharapkan menjadi penyeimbang pendapatan," ungkapnya. Ke depan, lanjut Hana Suryana, bisnis jasa keuangan akan dikembangkan menjadi anak perusahaan yang fungsi dan kewenangannya akan lebih bebas bergerak di sektor finansial. "PT Pos pada 2007 fokus meningkatkan pertumbuhan layanan ekspres dan paket, dan ke depan bisnis jasa keuangan akan menjadi fokus berikutnya. Trend perusahaan pos di 169 negara di dunia juga bergeser menangkap peluang di jasa keuangan," katanya menambahkan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007