Mataram (ANTARA News) - Jenazah tujuh korban pendaki Gunung Rinjani (3.736 m), Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditemukan Minggu (11/3) berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan termasuk empat jenazah dievakuasi Senin malam (12/3). Kepala Kantor SAR Mataram, Drs Ida Bagus Budisma di Mataram, Senin malam mengatakan, tiga jenazah korban pendaki Gunung Rinjani yang dievakuasi Minggu (11/3) sekitar pukul 08.30 Wita adalah Chairul Antoni, siswa SD asal Dasan Baru, Aikmel, Lombok Timur. Selain itu Anwar Sadat, mahasiswa asal Dusun Lokan, Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah dan Herman Hadi, mahasiswa asal Dusun Rensing, Sakra Barat, Lombok Timur. Sedangkan empat jenazah lainnya yang dievakuasi Senin malam adalah Ahyanuddin, Yusuf, Abdul Rozak, Siswadi asal Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah. Dia mengatakan pihaknya mendapat informasi tentang penemuan tujuh mayat pendaki Gunung Rinjani oleh seorang warga yang memancing ke Danau Segara Anak di itu Sabtu malam sekitar pukul 08.00 Wita. Kemudian pada hari Minggu diturunkan tim gabungan untuk mengevakuasi jenazah para pendaki tersebut, namun karena cuaca buruk hanya tiga jenazah berhasil dievakuasi. Empat jenazah lainnya dievakuasi Senin, karena medan cukup berat baru sampai di Pos I Sembalun, Lombok Timur (berjarak sekitar 95 kilometer arah timur Mataram) Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita. Para pendaki gunung tertinggi di NTB meninggal diduga dunia karena kedinginan akibat badai dan kehabisan bahan makanan, pendaki tersebut tidak membawa perlengkapan mendaki yang memadai. Jenazah pendaki tersebut ditemukan di tempat terpencar yang jaraknya 100 sampai 200 meter. Sehubungan dengan cuaca buruk disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir pendakian Gunung Rinjani ditutup untuk sementara, namun ketujuh korban tersebut mendaki melalui jalur pendakian tidak resmi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007