KBRI Tokyo sedang bersiap-siap mengirim logistik tahap dua ke Kumamoto...
Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo segera mengevakuasi 80 WNI yang kini mengungsi di ruang gymnasium Universitas Kumamoto setelah gempa besar mengguncang kawasan Perfektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang.

KBRI Tokyo mulai Rabu ini melakukan evakuasi karena Pemerintah Jepang akan menutup tempat-tempat penampungan di Kumamoto, menurut keterangan yang dilansir pada situs resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu.

"KBRI Tokyo sedang bersiap-siap mengirim logistik tahap dua ke Kumamoto, tetapi karena adanya informasi tentang penutupan tempat penampungan, kini kami fokus pada evakuasi," ujar Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mehendra.

Menurut Yusron, Pemerintah Jepang menilai gempa Kumamoto sudah usai sehingga tempat pengungsian tidak diperlukan lagi.

Selain itu, di Perfektur Oita, tetangga Perfektur Kumamoto yang juga terkena gempa, sekolah-sekolah bahkan sudah mulai beroperasi sejak Senin (18/4).

Akan tetapi, para pengungsi di Kumamoto umumnya bingung atas kebijakan Pemerintah pusat Jepang tersebut.

Hal itu karena pemerintah setempat di perfektur-perfektur yang terkena gempa tidak mengizinkan masyarakat kembali ke asrama atau apartemen sebelum adanya persetujuan bahwa bangunan itu masih layak huni.

Terkait kebijakan tersebut, KBRI Tokyo akan mengevakuasi 80 WNI dari tempat pengungsian yang akan ditutup itu, dan 24 orang di antara para WNI tersebut adalah anak-anak.

Evakuasi itu akan dilakukan KBRI Tokyo dengan bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka dan Hiroshima.

Adapun 80 WNI tersebut akan dievakuasi dan dipindahkan ke beberapa tempat berbeda, yaitu 32 orang akan ditampung di Masjid Kumamoto, 15 orang akan pulang ke Indonesia, 19 orang akan ditampung oleh PPI Fukuoka.

Selanjutnya, sembilan orang akan ditampung oleh PPI Hiroshima dan lima orang akan ditampung di fasilitas KBRI di Tokyo.

Mengingat evakuasi ke Hiroshima dengan menggunakan mobil akan memerlukan waktu enam jam dan ke Tokyo membutuhkan 24 jam maka KBRI Tokyo akan memberikan fasilitasi kendaraan.

Sementara itu, untuk evakuasi ke Fukuoka yang relatif dekat dari Kumamoto akan dilakukan oleh PPI Fukuoka. 

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016