Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya memastikan keamanan untuk kemungkinan terjadinya unjuk rasa pengemudi angkutan umum pada Rabu (23/3).

"Besok silakan secara normal. Sudah ada penjagaan, ada kepastian pengamanan tersebut," tutur Wakapolda Metro Jaya Brigjend Nandang Jumantara dalam konferensi pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa.

Polda Metro Jaya mengingatkan pengunjuk rasa tidak melakukan aksi dengan anarkis dan hanya melakukan aksi di lokasi yang ditentukan.

"Ditangkap 83 orang sedang kami proses, saya harapkan ke depan tidak ada lagi demo secara anarkis, alat yang dibawa ketentuan tidak boleh senjata tajam," kata dia.

Ia menuturkan unjuk rasa dari paguyuban angkutan darat terdiri atas berbagai sopir kendaraan umum, diantaranya sopir taksi, bajaj dan mikrolet.

Terkait jumlah pengunjuk rasa, Wakapolda mangatakan terdapat enam ribu orang di depan Istana, empat ribu di depan Kominfo dan ribu di depan Gedung DPR/MPR.

 "Mereka semua ke Istana dan Kominfo, sudah kami atasi. Ada sporadis sweeping taksi yang mengangkut juga," tutur Nandang.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto telah memberikan instruksi untuk menindak dengan tegas para pendemo yang melakukan aksi anarkis.

Penyidik juga sudah diberi izin oleh Kapolda untuk menyelidiki aksi tersebut dari video yang muncul di televisi maupun di media sosial.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016