Menanggapi hal tersebut, pengelola taksi Express, Express Group, menyatakan meski sejumlah perwakilan pengemudi mereka ikut ambil bagian dalam demonstrasi, pihaknya memastikan layanan terhadap pelanggan tetap berjalan sebagaimana biasanya.
"Pelayanan taksi Express tetap normal. Unjuk rasa hanya dilakukan perwakilan pengemudi, taksi kami juga tetap banyak yang jalan, yang sedang membawa penumpang tetap memberikan layanan. Pelayanan tetap diprioritaskan untuk konsumen kami," kata Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Herwan juga mengimbau agar para perwakilan pengemudi taksi Express tetap tertib dalam mengikuti aksi demonstrasi dan tidak melakukan tindakan kekerasan.
Selain itu Herwan menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pengerahan massa pengemudi untuk terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut, semua yang ambil bagian adalah hasil inisiatif personal.
"Aksi unjuk rasa ini merupakan aspirasi pribadi dari masing – masing pengemudi kami, setiap orang tentunya berhak menyuarakan aspirasinya termasuk pengemudi kami. Express Group tidak pernah mengerahkan pengemudi untuk berunjuk rasa. Kami pun mengimbau jika mereka ingin berunjuk rasa kembali silakan, asal tertib, tidak anarkis, dan berunjuk rasalah secara damai," katanya.
Namun demikian, berdasarkan pantauan ANTARA News di sekitar lokasi demonstrasi, tepatnya di ruas jalan tol dalam kota arah Slipi maupun arah Semanggi, sejumlah pengemudi taksi Express terlibat dalam aksi penyisiran dan penghentian paksa unit-unit taksi yang melintas.
Meskipun dua kali aksi penyisiran tersebut yang terjadi ruas jalan toldalkot arah Slipi sekira pukul 09.00-10.00 WIB dan ruas toldalkot arah Semanggi sekira pukul 11.00 WIB berhasil dibubarkan oleh personel kepolisian yang berjaga.
Sementara aksi demonstrasi sendiri masih berlangsung dengan sejumlah supir taksi menyampaikan orasi secara bergantian di depan Gerbang DPR/MPR RI.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
