Baghdad (ANTARA News) - Sedikitnya 118 peziarah Syiah tewas dalam serangan-serangan di Irak, Selasa, menyulut kekhawatiran mengenai pembalasan yang bisa mengganggu upaya pasukan AS dan Irak untuk memadamkan kekerasan sektarian di negara tersebut. Serangan tunggal paling mematikan terjadi di Hilla, sebelah selatan Baghdad, ibukota Irak, ketika dua penyerang bunuh diri meledakkan bom yang mereka bawa di tengah kerumunan massa peziarah yang sedang berjalan ke kota suci Karbala, kata Letnan (Polisi) Karim al-Hamzawi. Dr Mohammed Timini dari ruang darurat Rumah Sakit Hilla mengatakan, 90 peziarah tewas dan sedikitnya 160 lain cedera dalam serangan tersebut, sementara sejumlah ambulan dan mobil pribadi mengangkut puluhan mayat yang bersimbah darah. "Diantara mereka yang cedera, terdapat 50 orang yang berada dalam kondisi kritis. Delapan-puluh persen korban adalah pemuda, namun ada juga wanita dan anak-anak diantara yang tewas," katanya kepada AFP. Puluhan ribu orang Syiah pergi ke Karbala, sebuah kota suci yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah selatan Baghdad, untuk mengikuti acara Arbaeen pada Jumat, meski gerilyawan Sunni telah mengancam akan menyerang mereka. Sebagian besar dari orang-orang itu pergi dengan berjalan kaki, sehingga mereka mudah terkena serangan. Arbaeen merupakan peringatan 40 hari setelah Asyura, hari paling keramat dalam kalender Syiah, yang memperingati pembunuhan Imam Hussein, seorang cucu Nabi Muhammad, oleh tentara Kalifah Yazid dari kelompok Sunni, pada 680. Pemboman di Hilla itu mengobarkan amarah di kalangan penduduk Syiah setempat, dan terdengar tembakan ketika militan menuduh pasukan pemerintah gagal melindungi para peziarah dari serangan gerilyawan Sunni. Di tempat lain lagi di Irak, serangan-serangan terpisah menewaskan sedikitnya 28 orang Syiah. Delapan peziarah tewas di Baghdad ketika minibus mereka diberondong tembakan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, sementara 15 orang lagi tewas dan 47 lain cedera dalam tiga serangan bom mobil terpisah di sejumlah daerah lain di kota tersebut. Lima orang lagi tewas ditembak dalam dua serangan di dekat Latifiyah, sebelah selatan ibukota Irak itu. Sedikitnya 15 orang lagi cedera dalam serangan tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007