Jakarta (ANTARA News) - PT Telkomsel merambah pasar ritel motor tracker nasional dengan membuka 10 outlet penjualan T-Bike atau "T-Bike Corner" guna menyediakan layanan penjualan, pemasangan dan purnajual T-Bike di wilayah Jabodetabek.

"T-Bike Corner akan memberikan layanan penjualan dan purnajual kepada konsumen T-Bike sekaligus memperluas penetrasi produk ini di pasar motor tracker nasional,” ujar Jaka Susanta selaku Vice President M2M Business Telkomsel dalam siaran persnya, Minggu (20/3).   

Jaka menjelaskan Telkomsel bermitra dengan toko aksesoris sepeda motor di T-Bike Corner serta akan terus menambah outlet T-Bike di Jabodetabek dan kota-kota lain.

Adapun 10 T-Bike Corner Telkomsel berada di Jalan Meruya Ilir No 54 (Bertos), Jalan Raya Pos Pengumben No 56 (Brutall Performance), Jalan Ciledug Raya No 11A-11B (Cahaya Sukses Motor), Jalan Otista Raya No 51 Pamulang (CIP Motor), serta di Jalan HOS Cokroaminoto No 12 K-L Ciledug (Expo Motorsport).

T-Bike Corner lainnya bisa ditemukan di Jalan KH Haysim Ashari No 31 Ciledug (Planet Motor Sport), Jalan Akses UI No 88 Kelapa Dua Depok (Prokoss Racing), Jalan Panjang No 1 Kebon Jeruk (Ultra Speed Racing), Jalan Tanjung Raya No 515 (Baru Variasi), dan Jalan Panjang No 39 Kelapa Dua (Xtra Ordinary Moto Shop).

Harga jual T-Bike untuk pelanggan ritel di wilayah Jabodetabek Rp750 ribu per unit, termasuk biaya pemasangan dan layanan selama satu tahun. Harga itu di bawah motor tracker merek lain yang rata-rata Rp 1,5 juta.

Jaka menjelaskan Telkomsel sejumlah perusahaan telah menggunakan layanan T-Bike, antara lain KFC, Berrybenka, Wingstop, Carl’s Jr., Bakmi GM, Domino Pizza, Hoka-Hoka Bento, dan McDonald’s.

T-Bike adalah produk M2M (machine to machine) Telkomsel berupa aplikasi untuk memonitor dan mengendalikan sepeda motor dari ponsel cerdas dengan dua keunggulan utama, fitur lengkap dan cara pemasangan mudah dan cepat.

"Untuk itu Telkomsel mengembangkan T-Bike untuk memonitor dan memandu lokasi, kecepatan dan area berkendara sepeda motor serta mengendalikan akses mesin sepeda motor dari aplikasi di ponsel cerdas berbasis Android dan iOS," jelas Jaka.

T-Bike juga mampu mendukung operasional dan pengelolaan armada secara real time (tracking & fleet management), efisien, pelaporan detail perjalanan, pembatasan wilayah operasional (geofencing) dan pembatasan kecepatan (speed limit).

Instalasi T-Bike pada kendaraan sepeda motor bermesin injeksi bisa dilakukan dengan cepat dan mudah karena dengan plug-in device, tidak perlu lagi dilakukan pemotongan kabel dan tidak akan menguras baterai kendaraan.

Keamanan Berlapis


T-Bike menerapkan sistem keamanan motor berlapis yang mampu mengaktifkan dan menonaktifkan sepeda motor lewat aplikasi sehingga motor yang tengah hidup bisa dimatikan dengan menekan fitur "on/off" di aplikasi ponsel.

Fitur itu menjadikan sepeda motor memiliki keamanan berlapis kerena jika pencuri berhasil membuka kunci setang, motor tetap tidak akan bisa dihidupkan.

Bahkan jika alat dilepas, motor juga tetap tidak bisa dihidupkan karena sistem pemasangan dan teknologi T-Bike sudah didesain untuk keamanan menangkal aksi maling.
 
Pencuri juga sulit melumpuhkan sinyal T-Bike karena tidak ada titik yang memasok listrik untuk menghidupkan alat pengacak sinyal GPS pada sepeda motor .

Berbeda dengan mobil, pasokan listrik bisa bersumber dari soket pemantik rokok sehingga jika dipasang alat pelacak maka GPS mobil bisa dilumpuhkan. Modus itulah yang kerap dilakukan oleh maling mobil setelah melumpuhkan remote control alarm.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016