Jakarta (ANTARA News) - Pasar sepeda motor automatic (matic) tumbuh pesat di Indonesia dan menciptakan peluang konsumen baru sehingga pasar sepeda motor di Indonesia diperkirakan mampu tumbuh di atas 20 persen. "Sepeda motor matik menciptakan pembeli-pembeli (sepeda motor) baru," kata Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Hermawan di Jakarta, Selasa. Hal itu, menurut dia, terlihat dari tumbuh pesatnya pasar sepeda motor matic dari kisaran 6-8 persen tahun lalu dari total pasar sepeda motor nasional menjadi sekitar 16 persen tahun ini . "Saat ini produksi sepeda motor matik AHM mencapai sekitar 25 ribu unit per bulan dari 20 ribu unit tahun lalu ketika pertama kali Vario (sepeda motor matic AHM) kami luncurkan," ujar Hermawan. Bahkan, lanjut dia, sebagai pemain baru di segmen sepeda motor matic, AHM mampu menguasai sekitar 55 persen permintaan sepeda motor matic di Bali yang merupakan pasar utama matik di Indonesia. "Dengan permintaan yang tumbuh pesat itu, kami menuju produksi 30 ribu sepeda motor matic per bulan," kata Hermawan. Ia memproyeksikan kontribusi penjualan sepeda motor matik AHM bisa mencapai sekitar 16 persen dari total penjualan AHM tahun ini yang ditargetkan mencapai sekitar 2,5 juta -2,6 juta tahun ini. Hal senada dikemukakan oleh Wakil Presdir PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) Dyonisius Beti yang merupakan perintis pasar sepeda motor matic. Menurut dia, pasar sepeda motor matic memang tumbuh pesat. Jika tahun lalu pangsa pasarnya mencapai 12 persen dari total penjualan sepeda motor seluruh Indonesia yang mencapai sekitar 4,4 juta unit, tahun ini pangsa pasarnya bisa mencapai 30 persen dari total penjualan sepeda motot tahun ini yang diproyeksikan mampu menembus angka lima juta unit. "Produksi Mio (sepeda motor matic Yamaha) terus meningkat, jika pada Januari produksinya mencapai 20 ribu unit, Februari lalu produksinya naik mencapai 23 ribu unit," katanya. Lebih lanjut Dyonisius mengatakan pasar di Bali yang merupakan penjualan Mio terbesar sedang lesu. Hal itu, menurut dia, karena turunnya jumlah turis asing yang datang ke Bali, sehingga menyurutkan penjualan sepeda motor matik.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007